Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ananza Prili dan Eva Alicia di BeautyFest Asia 2024. (insatgram.com/beautyfest.asia)

Jakarta, IDN Times - Media sosial menawarkan kemudahan untuk berbagi informasi, berkreasi dan berekspresi. Media digital ini memungkinkan penggunanya untuk berkarya sebagai konten kreator, yakni orang-orang yang melahirkan informasi dengan beragam bentuk (foto, video, atau tulisan). 

Saat ini, konten kreator tak hanya sekadar hobi, namun telah menjadi profesi salah satunya bagi Ananza Prili. Pengalamannya menekuni industri kreatif dibagikan dalam sesi "Amplifying Women's Stories through Social Media and Storytelling" di BeautyFest Asia by Popbela.com 2024 pada Minggu (5/5/24). 

Bincang inspiratif bersama kreator muda ini membahas lebih lanjut mengenai profesi yang tengah naik daun bagi Gen Z dan Milenial. Acara ini merupakan bagian dari BeautyFest Asia yang berlangsung selama 3-5 Mei 2024, di Ritz-Carlton, Pacific Place, Jakarta. 

1. Pahami diri sendiri dan cari tahu gaya penyampaian yang paling bikin nyaman

Ananza Prili dan Eva Alicia di BeautyFest Asia 2024. (insatgram.com/beautyfest.asia)

Ananza dikenal sebagai kreator yang membagikan informasi terkait gaya hidup, self development hingga tips jalani hubungan dengan orang lain. Perempuan muda lulusan Universitas Indonesia ini mengaku mulanya hanya berniat bagikan pengetahuan seputar perilaku manusia yang sejalan dengan pendidikannya sebagai Sarjana Psikologi. 

Saat mulai terjun di media sosial, Ananza berusaha temukan konten yang paling membuatnya nyaman dan relevan, "Kalo dibilang dari awal punya skill storytelling, kayaknya belum banget. Jadi basically kayak cari-cari style sendiri, lebih reflecting kelebihan sendiri. Aku sendiri merasa lebih seru dan lebih merasa dekat gitu engagement antara aku dan audien ketika aku pasangn muka langsung, jadi kayak yaudah bener-bener cerita." 

Ananza merasa ilmu yang dipelajari di bangku perkuliahan sangat relevan dengan kehidupan sehari-hari, itulah yang mendasarinya untuk memanfaatkan layanan digital dalam membagikan informasi terkait. Setelah tahu apa yang hendak diinformasikan, Ia mengemas ilmu psikologi menjadi sesuatu yang tak hanya menarik dan menyenangkan, namun juga tetap edukatif.

"Kita secara personal harus punya purpose, mau bikin konten buat apa? Buat siapa? Dan ada gak keresahan pribadi maupun keresahan yang menjadi masalah bagi orang banyak, yang bisa disampaikan melalui konten kamu," tambahnya.

2. Mengemas konten secara menarik

Editorial Team

Tonton lebih seru di