instagram.com/robclintonkardinal
Di era digital ini, eSport menjadi profesi yang punya potensi besar di masa depan. Ada banyak skill yang harus dikuasai oleh para atlet eSport Indonesia, terlepas dari kemampuan gaming mereka. Salah satunya adalah kemampuan leadership.
"Sesekali, ada yang langsung DM Instagram dan bilang 'Pak, setiap hari saya main game. Tolong dong rekrut saya,” Kadang saya bales, 'Setiap hari main game belum tentu bisa jadi atlet. Saya tiap hari main bola, belum tentu bisa jadi atlet,'" katanya.
Ia melanjutkan, "Jadi harus tahu porsinya. Tapi kalau kita kan punya tim, jadi saya selalu melihat kepemimpinannya juga. Dalam game, ada leadership, siapa co-power atau siapa yang paling bagus mainnya."
"Itu semua kita tinjau, kita lihat, baru kemudian kita kontak, baru kita ajak ngobrol, baru kita lihat-lihat attitude-nya bagaimana. Setelah itu, baru bisa kita rekrut," paparnya tentang proses rekrutmen atlet eSPort didikannya.
Sebagai salah satu jalan pilihan profesi di masa depan, pria lulusan Universitas Indonesia ini juga mempertimbangkan aspek pendidikan formal para atletnya.
AVGI dan Kominfo bekerja sama dengan brand Acer dalam menyelenggarakan kompetisi gaming, yang memiliki hadiah beasiswa pendidikan Formal di BRI Institute.
Ternyata sepak terjang Clinton dalam dunia eSport cukup panjang juga, ya? Coba berikomentar di bawah ya kalau kamu berminat dengan jalur profesi baru ini dan pengen menyusul kesuksesan Clinton!