Mulutmu, harimaumu. Peribahasa tersebut memang benar adanya bahwa ucapan yang dilontarkan bisa melukai hati orang lain. Sayangnya, di negeri tercinta kita ini justru terdapat banyak stigma negatif dan kasus perundungan di lingkungan masyarakat.
Tak terkecuali dialami oleh penyandang autis yang kerap dipandang "aneh" dan mendapatkan perlakuan diskriminatif. Autisme acap kali dianggap sebagai sebuah "penyakit menular" sehingga dijauhi serta dikucilkan di lingkup pertemanan.
Padahal, autisme merupakan gangguan perkembangan saraf (neurologis) seseorang, mengutip laman Teman Autis. Minimnya wawasan masyarakat mengenai autisme inilah yang membuat penyandang autis mendapatkan perlakuan buruk.
Hal inilah yang juga disadari oleh Alvinia Christiany sebagai co-founder komunitas Teman Autis. Sebagai salah satu penerima apresiasi Semangat Astra Terpadu (SATU) Indonesia Awards ke-13 untuk kategori kelompok, berikut ini kisah inspiratif Alvinia Christiany, Ratih Hadiwinoto bersama timnya membangun komunitas Teman Autis