ilustrasi sepatu yang nyaman (freepik.com/freepik)
Asri menyebutkan, dari Bappenas sendiri sudah mulai menerapkan ekonomi sirkular. Hal ini bertujuan untuk menyeimbangkan kebutuhan ekonomi sekaligus lingkungan. Praktik ekonomi sirkular ini mendorong penggunaan material serta bahan baku yang lebih efisien.
"Mulai dari produksi bahan baku dari alam, produksi serat, produksi benang (eco-design, mesin yang efisien, metode zero-waste, dan penerapan standar industri hijau), produksi pakaian atau barang jadi, distribusi, konsumsi, dan end of life-nya itu harus berakhir di daur ulang," ucapnya.
Harus ada peran juga dari pemerintah atau industri dalam menyediakan dropbox untuk pengumpulan baju bekas. Selain itu, harus ada kontribusi juga dari retail atau brand untuk menciptakan sustainable fashion ini.
"Dari retail, misalnya, pemanfaatan bisnis rental itu juga menjadi salah satu praktik ekonomi sirkular. Jadi, kita gak membeli barang baru untuk event yang mungkin hanya 1-2 kali pakai saja," tambah Asri.
Aryenda pun menyebutkan praktik yang saat ini hanya diterapkan, yaitu tukar pakaian/baju. Di beberapa tahun terakhir ini, sudah banyak lembaga yang bergerak di ranah penukaran baju. Ini juga menjadi langkah gaya hidup yang berkelanjutan dan diharapkan akan lebih banyak lagi pelopornya.
Bukan hanya dari pemerintah dan industri, konsumen pun perlu berkontribusi untuk hal ini. Karena bagaimana pun, untuk menciptakan hidup yang berkelanjutan, diperlukan kerjasama antar semua pihak. Kalau dari konsumen, bisa mulai memilih pakaian dan menerapkan capsule wardrobe. Selain itu, ada juga konsep cost per use yang dijelaskan oleh Petty.
"Kita harus tahu apa yang namanya cost per use. Nilai yang kita bayarkan dari barang yang kita beli. Kalau ngomongin cost per use, barang murah itu mungkin bukan yang terbaik, tetapi yang terbaik dari uang yang kita punya. Sehingga barang itu bisa tahan lebih lama."
Terakhir, kita juga harus memahami cara untuk merawat pakaian atau tekstil itu sendiri. Di setiap pakaian itu ada petunjuk merawat dan mencucinya. Sayangnya, gak semua orang memperhatikan hal itu. Oleh sebab itu, mungkin sudah saatnya kita mulai lebih bijak merawat pakaian agar umurnya lebih lama.