Ananza Prili dan Eva Alicia di BeautyFest Asia 2024. (IDN Times/Dina Fadillah Salma)
Banyak orang merasa ragu dan kurang yakin dengan konten pertamanya yang dibuatnya. Hal ini membuat ia mengurungkan niat untuk memulai langkah pertama sebagai konten kreattor.
Ditanya bagaimana tips untuk memulai jadi konten kreator, Eva tegaskan untuk buang jauh-jauh perasaan ragu yang biasanya didorong oleh keinginan untuk memberikan konten yang sempurna, "Kalau misalnya kamu memaksakan untuk satu video kamu itu menjadi video yang perfect, dan itu akan menjadi video yang devine karier kamu, itu gak bener. Itu cuma langkah pertama yang akan kamu ambil. Jadi kamu pikir aja, mending kamu upload satu video itu dan improve di video berikutnya, atau kamu fokus improve satu ini sampai perfect?"
Dorongan untuk menghasilkan karya yang bagus dengan ekspektasi dan standar yang tidak realistis hanya menghambat calon konten kreator untuk berkarya. Eva menegaskan, konten pertama yang diunggah tidak akan sempurna namun seiring berjalannya waktu, konten tersebut dapat menjadi standar untuk perbaikan di masa mendatang.
"Lawan perfectionism dalam diri supaya kalian gak stuck dengan 'ih kayaknya jelek deh, gausah upload'. Jadi kalau bikin sesuatu, gausah 100 persen, tapi minimal 70 persen atau 50 persen dari kapasitas kamu. You will learn along the way, you'll figure it out redoing it," ujarnya.