Situasi kemanusiaan dan politik di Gaza menjadi sorotan utama dalam diskusi spesial "Gaza: Peace, Justice and A Future" yang diselenggarakan oleh IDN Times pada Kamis, 16 Oktober 2025. Acara ini diadakan untuk merespons dinamika geopolitik terbaru, terutama setelah munculnya perundingan damai yang dihadiri 27 pemimpin negara di Sharm El Sheikh. Latar belakang utama diskusi ini adalah mengkaji secara kritis apakah inisiatif global tersebut benar-benar menjamin perdamaian dan keadilan bagi Palestina, atau justru menyimpan agenda yang kompleks.
Diskusi penting ini mempertemukan dua tokoh yaitu Wanda Hamidah, aktivis pro-Palestina yang baru kembali dari Misi Global Sumud Flotilla, dan Dino Patti Djalal, diplomat senior dan founder Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI). Wanda Hamidah menyajikan poin kritis mengenai masa depan Palestina, secara terang-terangan menolak Solusi Dua Negara (Two State Solution) karena dinilai tidak realistis. Sementara itu, Dino Patti Djalal menyampaikan perspektif diplomatik, termasuk analisis mengenai empat kemungkinan masa depan Gaza dan tantangan legalitas bagi keterlibatan Pasukan Stabilisasi Indonesia.