Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi menelepon. (Pexels.com/Antoni Shkraba)

Menerapkan work life balance dalam kehidupan sehari-hari bukanlah perkara mudah. Melansir Future Workplace, 83 persen generasi milennial dan gen Z mengaku sangat kesulitan menyeimbangkan karier dan kehidupan pribadinya. Padahal, mewujudkan work life balance sangat penting untuk memiliki kualitas hidup yang lebih baik.

Kebiasaan buruk seperti menunda pekerjaan, sering lembur, dan makan tidak teratur jadi penyebab terbentuknya pola hidup yang tidak seimbang. Ironisnya, saat ini banyak generasi milennial dan gen Z yang terjebak dalam kebiasaan buruk itu. Yuk, simak lima pola pikir yang bisa membuatmu gagal menerapkan work life balance.

1. Menangani banyak pekerjaan akan membuatmu tampak keren

Ilustrasi bosan bekerja. (Pexels.com/Karolina Grabowska)

Apakah kamu termasuk golongan orang yang merasa hebat ketika bisa menangani banyak pekerjaan sekaligus? Jika memiliki pola pikir seperti itu, bisa dipastikan kamu bakal merasakan tekanan kerja yang berat setiap hari.

Terlihat sangat sibuk tidak serta-merta membuatmu tampak keren. Overworking atau bekerja terlalu keras berdampak buruk untuk kesehatan fisik dan mentalmu. Sebaiknya, bekerjalah sesuai tugas dan posisimu. Tidak masalah jika sesekali perlu lembur ketika situasinya memang mendesak.

Bekerja sesuai jobdesk akan membuatmu punya cukup waktu untuk mengurus kepentingan pribadi, termasuk beristirahat. Mulailah menetapkan batasan yang tegas di lingkungan kerja, ya.

2. Membawa pulang urusan pekerjaan

Editorial Team

Tonton lebih seru di