(Instagram.com/shauarchitects)
Daliana Suryawinata menjadi salah satu arsitek terbaik di Indonesia. Pasalnya, kontribusi perempuan yang akrab disapa Dana dalam pembangunan di Indonesia membuatnya mendapat penghargaan The Indonesian Diaspora Award for Innovation 2012 dan Archinesia Award for Architecture Exhibitions 2012.
Dana mudah lulus sebagai Sarjana dari Universitas Tarumanegara, Jakarta, kemudian melanjutkan studinya di Berlage Insititue, Belanda. Dana kemudian berkarier sebagai konsultan arsitek dan rancang kota di perusahaan ternama di Belanda.
Selama 11 tahun berkarya di negeri orang, Dana tersadar bahwa arsitektur bukan hanya soal merancang bangunan, namun juga mampu mengintegrasi kehidupan masyarakat setempat. Baginya, setiap elemen masyarakat mempunyai kesempatan untuk menikmati karya arsitektur sebagai suatu seni yang indah.
Dana kemudian membangun SHAU (Suryawinata Heinzelmann Architecture and Urbanism), sebuah kantor konsultan arsitek yang berlokasi Rotterdam-Belanda dan Bandung-Indonesia pada 2009. Bersama suaminya yang juga merupakan seorang arsitek Jerman, Florian Heinzelmann, Dana berkarya menuangkan ide kreatif membangun kampung di seluruh dunia.
Dana kemudian banyak berkarya untuk perkampungan di Indonesia. Terbaru, Dana dan tim SHAU merancang bangunan istana di IKN dari kelompok ‘Huma Betang Umai’ dan menjadi salah satu pemenang dalam sayembara desain bangunan IKN untuk kompleks Istana Wakil Presiden.
Huma Betang Umai sendiri merupakan rumah panjang khas Dayak Kalimantan yang erat kaitannya dengan kerukunan manusia dan alam. Nantinya, desain karya Dana ini akan menggambarkan keramahtamahan khas Indonesia dengan bangunan yang berteras-teras.