Profil Sebastian Gunawan, Desainer Busana Fenomenal Asal Indonesia

• Nama: Sebastian Gunawan
• Tempat dan tanggal lahir: Jakarta, 2 Juli 1967
• Umur: 55 tahun
• Nama panggilan: Seba
• Pekerjaan: Perancang busana
• Pendidikan: Susan Budihardjo, lalu pindah ke Los Angeles
• Kewarganegaraan: Indonesia

Sejak dulu, sebenarnya Seba sudah masuk ke ranah fashion. Seba mengambil pendidikan di ranah seni fashion, tepatnya di LPTB (Lembaga Pengajaran Tata Busana) Susan Budihardjo. Namun, Seba pindah ke Los Angeles, Amerika Serikat.

Gak berhenti di situ, karena Seba ingin semakin menggali pengetahuannya di ranah fashion. Maka, ia pindah ke Istituto Artistico Dell'abbigliamento Marangoni di Milan, Italia. Setelah lulus dari Milan, Seba membangun rumah modenya sendiri. Kemudian, ia mengeluarkan koleksi pertamanya dengan nama 'Sebastian Gunawan' pada 1993.

Seba ternyata mengawali kariernya itu dengan sebuah keisengan mendesain sebuah baju. Hal tersebut dilakukan Seba pada tahun 1985 di Susan Budihardjo Institute of Design, Jakarta.

Seba banyak menorehkan karyanya selama di Milan. Di Milan juga, Seba pertama kali membuat sketsanya dan berhasil mendapatkan apresiasi. Ketika lulus dari Instituto Artistico Dell Abbigliamento Marangoni, ayah satu anak ini sempat berkolaborasi dengan Egon Von Furstenberg.

Seba mulai mendalami dunia fashion pada tahun 1955. Itu adalah kali pertamanya mengadakan fashion show. Di situ, ia meluncurkan beberapa koleksi yang akhirnya menjadi signature mark-nya. Koleksinya itu identik dengan gaun malam mewah dan nuansa dramatis. Seba memberi nama Potret Hidup pada koleksinya.

Lalu, di tahun 1997, Seba meluncurkan koleksinya yang kedua bernama Votum. Koleksi keduanya ini mengusung konsep ready-to-wear dengan model feminin. Tiga tahun setelahnya, suami dari Cristina Panarese ini, mulai memperluas brand dan meluncurkan koleksi Red Label.Di koleksinya, Seba mengusung desain prêt-a-porter.

Pada tahun 2005, Seba mulai memperluas sayapnya dengan menarik target pasar yang berbeda, yaitu anak-anak. Ia pun mengeluarkan koleksi khusus anak-anak dengan nama Bubble Girl.

Sepanjang perjalanan kariernya, Seba bukan hanya mengeluarkan beragam koleksi. Ia juga mengikuti banyak festival dan berhasil menorehkan prestasi. Ciri khas koleksi Seba adalah sentuhan Eropa dengan nuansa elegan, namun tetap memiliki detail unsur lokal.

Ia sering kali mengusung rancangan dengan teknik embroidery, detail beads, batu mulia, kristal Swarovski, dan handmade sequins. Di tahun 2006-2008, Seba berpartisipasi dalam acara Islamic Fashion Festival di Kuala Lumpur.

Sebelumnya, di tahun 2004, Seba juga berhasil menarik perhatian para fashion enthusiast. Ia diminta untuk mewakili Indonesia oleh Indonesian Textile Association di pagelaran Internasional Apparel Federation di Barcelona, Spanyol. Saat itu, Seba akhirnya mendapat penghargaan sebagai IAF Young Designers.

Setelah sukses di dunia mode, Sebastian mulai tertarik untuk terjun ke ranah sosial. Hasil dan keuntungan yang ia dapatkan ternyata gak dinikmati sendiri. Ia mendistribusikannya untuk kepentingan khalayak.

Pada tahun 2007, Seba melakukan penggalangan dana bersama YCAB (Yayasan Cinta Anak Bangsa). Ia dan yayasan itu melakukan pagelaran, lalu menghasilkan sebesar Rp378 juta yang digunakan sebagai amal.

Seba memang merupakan fashion designer yang berbakat dan fenomenal. Bagi para pencinta fashion, tentunya Seba menjadi salah satu inspirator terbesar. Seiring berjalannya waktu, Seba terus bersinar dengan koleksi-koleksinya yang kreatif.