Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
15399411665bc9a32e8ed64.JPG
Habib Umar bin Hafidz. (NUOnline.com)

Intinya sih...

  • Habib Umar bin Hafidz lahir di Tarim, Yaman pada 27 Mei 1963

  • Mulai mengajar dan berdakwah sejak usia 15 tahun

  • Memiliki hubungan yang erat dengan ulama di Indonesia

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Habib Umar bin Hafidz, ulama dari Tarim Yaman, kembali mengunjungi Indonesia untuk berdakwah. Kali ini Ulama yang dikenal dengan keilmuannya tersebut menyelenggarakan kajian "Heart to Heart bersama Habib Umar bin Hafidz" pada (18/10/25) lalu.

Tokoh agama asal Yaman tersebut banyak melakukan perjalanan dakwah guna menyebarkan memberi pandangan seputar Agama Islam. Rihlah dakwah yang dilakukannya tentu untuk menyebarkan ajaran Islam dan membangkitkan semangat para Alawiyyin atau keturunan Rasalulullah SAW. Berikut adalah sosok Habib Umar bin Hafidz.

1. Profil Habib Umar bin Hafidz

Habib Umar bin Hafidz. (edu.almuwasholah.com)

Habib Umar bin Hafidz atau Al-Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz lahir di Tarim, Yaman pada 27 Mei 1963. Sejak kecil telah mempelajari ilmu agama seperti Al-Hadist, Fiqih, Tauhid dan Ushul Fiqih.

Habib Umar bin Hafidz merupakan keturunan Rasulullah dari generasi ke-39. Ayah Habib Umar bin Hafidz, Muhammad bin Salim adalah seorang Mufti atau ulama yang memiliki wewenang untuk mengeluarkan fatwa di Tarim.

Lingkungan keluarga dan tokoh-tokoh Islam berpengaruh menjadikan Habib Umar bin Hafidz memiliki bekal pengetahuan agama yang kuat sejak kecil. Ia juga belajar dari tokoh agama atau ulama besar seperti Al-Habib Muhammad bin Alawi bin Shihab al-Din dan ulama lainnya.

2. Habib Umar bin Hafidz berdakwah sejak usia 15 tahun dan telah mendirikan lembaga pendidikan Islam di Tarim

ilustrasi ceramah (pexels.com/Alena Darmel)

Habib Umar bin Hafidz mulai mengajar dan berdakwah sejak berusia 15 tahun. Pada tahun 1981, Habib Umar bin Hafidz pindah ke Kota Al-Bayda di Utara Yaman untuk mempelajari ilmu agama. Di lain sisi, Ia juga mulai aktif mengajar dan membuat forum kajian.

Pada 1992, Habib Umar bin Hafidz pindah ke kota Al-Shihr di Hadramaut. Ia kemudian kembali pindah ke Tarim pada 1994 untuk merintis pondok pesantren Darul Mustofa.

Sejak diresmikan pada 1997, sekolah yang didirikan oleh Habib Umar bin Hafidz tersebut mulai menerima murid dari berbagai negara. Kiprah dakwah Habib Umar bin Hafidz juga semakin dikenal, baik di Yaman sendiri maupun di negara lain.

Dakwah Habib Umar bin Hafidz telah dilakukan secara global. Mulai dari Syiria, Lebanon, Afrika, Indonesia, Malaysia, Singapura, Australia hingga beberapa negara di Eropa. Kini, Ia aktif mengelola sekolah Islam dan berdakwah ke berbagai negara seperti Indonesia.

3. Habib Umar bin Hafidz memiliki hubungan yang erat dengan ulama di Indonesia

ilustrasi ceramah di masjid (pexels.com/Ahmet Polat)

Kiprahnya di Indonesia semakin dikenal sebab, Habib Umar bin Hafidz menginisiasi organisasi Majelis Al-Muwasholah Bayna Ulama Al Muslimin atau Forum Silaturrahmi Antar Ulama yang didirikan pada 2007.

Hal itu menjadi salah satu hal yang mendorong Habib Umar bin Hafidz sering mengunjungi Indonesia. Habib Umar bin Hafidz juga sangat menghargai ulama di Indonesia dan selalu berupaya untuk menjalin hubungan baik.

Editorial Team