ilustrasi marah (pexels.com/Karolina Grabowska)
Kejutan kelima adalah bahwa orang yang mudah marah ternyata lebih sehat. Sebuah penelitian dari Universitas Harvard, Amerika Serikat, menemukan bahwa orang yang marah lebih jarang sakit dan memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat.
Hal ini karena marah dapat mengeluarkan hormon-hormon stres seperti kortisol dan adrenalin, yang jika menumpuk dapat menyebabkan penyakit-penyakit kronis. Orang yang sehat pasti lebih bahagia karena mereka dapat menikmati hidup tanpa gangguan.
Dari ulasan di atas, dapat disimpulkan bahwa marah bukanlah emosi yang selalu buruk dan merugikan. Jika dikendalikan dengan baik dan dialihkan ke hal-hal positif, marah dapat memberikan banyak manfaat bagi kebahagiaan seseorang. Tentu saja, ini bukan berarti kamu boleh marah-marah seenaknya tanpa memperhatikan dampaknya bagi diri sendiri dan orang lain. Kamu harus tetap bijak dan bertanggung jawab dalam mengungkapkan kemarahanmu agar tidak menimbulkan masalah atau konflik. Ingatlah bahwa marah adalah alat, bukan tujuan.