5 Cara Keluar dari Rat Race, Situasi Keuangan yang Stuck

19 Des 2022, 06:58 WIB

ilustrasi Rat race (pixel.com)

Pernahkah kamu mendengar istilah rat race? Istilah Rat Race Cycle pertama kali dilontarkan oleh seorang penasehat keuangan di Amerika Serikat bernama Robert T. Kiyosaki.

Ia menggambarkan seseorang yang berlari di roda mainan disebut dengan jebakan rat race. Hal tersebut dianalogikan seperti hamster yang terus berlari dalam roda mainan yang tidak ada tujuannya dan tidak ada ujungnya.

Artinya bahwa seseorang yang terjebak dalam siklus rat race memiliki kondisi keuangan yang stagnan bahkan cenderung tidak mencukupi kebutuhanmu. Apakah kamu termasuk seseorang yang terjebak dalam rat race? Jika iya beriku cara keluar dari jebakan rat race tersebut, simak!

1. Manage gaya hidup sesuai dengan kemampuan

Ilustrasi uang (Pixels.com/Alexander Mils)

Setiap individu memiliki kondisi keuangan yang berbeda-beda serta memiliki cara pandang terhadap gaya hidup yang berbeda pula.

Terus ingin diakui oleh masyarakat melalui pembelian gadget terbaru namun pemasukan tidak mumpuni adalah salah satu faktor kamu terjebak dalam siklus rat race. Pastikan cara kamu dalam memenuhi kebutuhan disesuaikan dengan kemampuan keuangan yang kamu miliki.

Pandai mendikotomikan antara kebutuhan dan keinginan. Pastikan kebutuhan primermu diutamakan, jika keuanganmu cukup untuk kebutuhan sekunder, tersier kamu dapat membeli apa yang kamu inginkan. Adapun, jika kondisi sebaliknya kamu bisa menabung terlebih dahulu untuk membeli keinginanmu.

2. Atur mindset bahwa uang bukan alat untuk puaskan segala keinginan

Ilustrasi uang (Pixels.com/Karolina Grabowska)

Seorang yang terjebak dalam rat race biasanya karena kesalahan mindset seseorang dalam memandang uang. Ketika seseorang hanya memiliki satu sumber pemasukan, dan tidak mampu mengelola keuangan tersebut dengan baik. Hal tersebut membuat seseorang terjebak dalam rat race.

Uang bukan merupakan alat untuk puaskan segala keinginanmu, tetapi uang sebagai alat untuk membantu mencapai keinginanmu.

3. Jika punya hutang, prioritaskan alokasi dana untuk lunasi utang

Ilustrasi memberi uang (Pixels.com/Antoni Shkraba)

Salahsatu ciri seseorang terjebak dalam kondisi keuangan rat race yaitu ia selalu bergelut dengan utang. Bekerja keras untuk membayar utang dan lelah dengan kondisi keuangan yang selalu tidak mencukupi kebutuhan.

Kebutuhan yang kamu punya akan sulit tercukupi ketika alokasi keuangan berseliweran dengan utang yang perlu dibayar. Dengan demikian, tekan pengeluaran dana untuk hal lain dan prioritaskan untuk membayar utang terlebih dahulu.

4. Mulai kumpulkan dana darurat

ilustrasi mengelola uang (Pixels.com/Karolina Grabowska)

Dana darurat adalah simpanan uang yang dapat kita pakai untuk menutup pemenuhan kebutuhan tertentu dalam periode waktu tertentu, tanpa ada pemasukan atau tanpa harus berutang saat terjadi krisis.

Tidak dimungkiri kondisi perekonomian kita dapat memburuk. Ada banyak faktor yang tidak dapat dikendalikan sepenuhnya oleh diri kita sendiri, seperti faktor politik, wabah penyakit, dan lain sebagainya yang bisa memengaruhi kondisi finansialmu.

Parameter seberapa banyak dana darurat yang diperlukan setiap orang memiliki ukuran yang berbeda bergantung pada kondisi dan jumlah tanggunganku.

Tips untuk mengumpulkan dana darurat yaitu perlunya lakukan finansial check up, lalu pisahkan rekening untuk dana darurat, dan dana yang bisa kamu gunakan setiap hari, masukan ke dalam budgeting.

5. Miliki sumber penghasilan yang baru dengan cara berinvestasi

ilustrasi investasi (Pixels.com/Lukas)

Untuk keluar dari kondisi keuangan rat race kamu perlu menemukan sumber pendapatan sampingan untuk mendukung kondisi keuanganmu agar mencapai tahap finansial yang mapan.

Salah satu cara untuk mendapatkan penghasilan sampingan yaitu dengan memulai berinvestasi. Selain itu, untuk menambah pendapatan pasif dapat dengan cara penyewaan objek properti, dan bisnis sampingan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.