Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi pancasila (Shutterstock/jfkjaya)

Tepat 1 Juni 1945, Soekarno berpidato tentang butir-butir Pancasila di depan Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Semua hadirin saat itu terhenyak dan bergemuruh, menyepakati Pancasila sebagai landasan filosofis negara Indonesia. 

Sejak saat itu, 1 Juni diperingati sebagai  Hari Lahir Pancasila, dan jadi momen yang tepat untuk merefleksi pentingnya peranan setiap kita untuk memaknai dan merawat fondasi rumah kita Indonesia, dimana salah satu nilai utamanya adalah tentang toleransi. 

Tahu gak, ada tiga cara penting untuk merawat toleransi, yaitu dengan: mengedepankan equity atau keadilan, menghargai diversity atau keberagaman, dan memperjuangkan inclusion atau inklusi. Kamu bisa banget buat ikut ambil peran! 

Mau tau caranya gimana? Yuk Simak dulu tips-tips yang disampaikan di acara “Merawat Toleransi: Bicara Equity, Diversity & Inclusion di Hari Lahir Pancasila” pada Rabu lalu (31/5) yang diselenggarakan SETARA Institute, Unilever Indonesia dan IDN Times. Cek di bawah, ya!     

1. Masih banyak masalah intoleransi

Webinar “Merawat Toleransi: Bicara Equity, Diversity & Inclusion di Hari Lahir Pancasila” (Dok. IDN Times)

Di acara ini hadir para pembicara yang punya kepedulian tinggi terhadap isu ini, mereka adalah: Direktur SETARA Institute - Halili Hasan, Head of Communication and Chair of Equity, Diversity & Inclusion Unilever Indonesia - Kristy Nelwan, dan Co-Founder & Director Bastra ID dan Every U Does Good Heroes 2022 - Tito Tri Kadafi. 

Mereka semua setuju bahwa masih banyak pekerjaan rumah yang harus dikerjakan untuk merawat toleransi. Halili mengatakan bahwa dalam Global Gender Gap Report 2022 oleh World Economic Forum (WEF), Indonesia berada di peringkat 7 dari 11 negara ASEAN dalam hal indeks kesenjangan gender. 

Lalu selama 2020-2022 ada 66 kasus Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (KBB) yang ditangani Komnas HAM berbasis aduan masyarakat. Ditambah lagi data Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak 2022 memuat 987 laporan kekerasan yang dialami penyandang disabilitas.

Berbagai permasalahan faktual ini menurut Halili merupakan bentuk nyata bahwa kita semua perlu terlibat untuk mengatasinya. Bagaimana caranya? Keep scrolling.    

2. ED&I sebagai bagian yang tak terpisahkan dalam merawat toleransi

Editorial Team

Tonton lebih seru di