Umumnya, orang yang memiliki ekspektasi tinggi tampak optimis dan bersemangat dalam menjalani kehidupan. Sosoknya sering menjadi inspirasi dan disukai banyak orang.
Namun ternyata, memiliki ekspektasi yang terlalu tinggi tidaklah selalu baik. Sebab, hal tersebut membuat seseorang tidak pernah puas dengan apa yang sudah ia dapatkan, bahkan jadi memiliki ambisi yang tidak masuk akal.
Berikut adalah beberapa risiko yang kerap dihadapi orang yang memiliki ekspektasi terlalu tinggi.
Ekspektasi dari orang lain dapat menyebabkan stres berat karena khawatir tidak dapat memenuhi ekspektasi tersebut. Dikhawatirkan, hal ini berpotensi memicu masalah mental. Namun, bukan hanya dari orang lain, ekspektasi yang terlalu tinggi dari diri sendiri juga dapat memengaruhi kesehatan mental.
Harapan yang terlalu tinggi membutuhkan lebih banyak tanggung jawab. Oleh karena itu, ketika seseorang tidak memiliki keterampilan atau persiapan yang diperlukan, orang tersebut tidak dapat menerima bagian yang menjadi ekspektasi. Hal ini kemudian dapat mematahkan semangat, bahkan dapat memperburuk masalah rendah diri.
Ketika seseorang tidak merasa memiliki cukup potensi untuk memenuhi harapan orang lain, dia mungkin menjadi mudah tersinggung, bahkan pendiam. Dalam hubungan, perilaku seperti ini merupakan tanda bahwa kamu harus mengubah sikap dan berhenti mendorong pasangan untuk menghadapi lebih banyak tantangan.
Jika kamu terus memaksakan hal ini, bukan tidak mungkin pasangan akan merasa terhina dan lelah dengan harapan yang terlalu tinggi. Bahkan, bukan tidak mungkin hubungan akan menjadi rusak karenamu.
Kamu menaruh harapan yang besar pada diri sendiri sehingga ketika kamu merasa lelah dan terpuruk. Kamu tidak bisa diam saja dan beristirahat. Justru, kamu menganalisis perasaan secara berlebihan dan mencoba mencari tahu mengapa kamu merasakannya dan bagaimana cara memperbaikinya.
Lebih lanjut, kamu semakin merasa tidak enak karena tidak dapat membuat diri sendiri merasa lebih baik segera. Untuk menghadapi sesuatu yang menantang secara emosional, kadang kamu hanya perlu melakukan hal-hal yang sifatnya menghibur, seperti makan, menonton film, atau membaca buku.
Kamu suka dikelilingi oleh orang-orang yang bekerja keras dan menginspirasi kamu. Selain itu, harus selalu ada ruang untuk perkembangan pribadi di matamu.
Sayangnya, sering kali hal ini juga membuat kamu kecewa ketika kamu merasa orang lain tidak seperti yang kamu pikirkan. Misalnya, saat orang lain mengalami hari yang buruk dan secara tidak sengaja melampiaskannya kepadamu, hal itu dapat memengaruhi perasaanmu sepanjang hari. Kamu bisa merasa sangat kecewa dan mengubah pandanganmu pada mereka. Seolah-olah, kamu lupa bahwa mereka adalah manusia yang bisa melakukan kesalahan.
Ekspektasi yang terlalu tinggi mungkin akan meningkatkan usahamu, tapi juga akan membuatmu sangat tidak siap dan khawatir akan kegagalan.
Memang, jika kamu mengejar suatu usaha, percayalah dengan segenap hati bahwa kamu akan berhasil dalam usaha itu. Namun, jika kamu gagal, terimalah bahwa keberhasilan dan kegagalan adalah hal yang biasa sehingga kamu tidak boleh putus asa karenanya.
Sah-sah saja sebenarnya jika kamu memiliki ekspektasi yang tinggi. Hanya saja, kamu perlu berhati-hati agar ekspektasimu ini tidak membuatmu jadi individu yang tidak pernah puas dan membawa dampak negatif bagi diri sendiri.