Sapardi dan 4 Sastrawan Indonesia dengan Karya yang Melegenda

Sastrawan menjadi salah satu orang yang berjasa dalam kehidupan orang lain lewat kata-kata yang dibuatnya. Mulai dari cerpen, kritik, hingga puisi, seakan mampu menyihir para pembacanya. Kita bisa terbuai dalam sajak-sajak yang ditulisnya.
Meski telah tiada, karya-karya sastrawan ini tetap hidup dan melegenda di dunia. Siapa saja mereka?
1. Sapardi Djoko Damono
Sapardi Djoko Damono merupakan sastrawan yang lahir di Surakarta pada 20 Maret 1940. Sapardi meninggal pada usianya yang genap 80 tahun. Penyair yang mulai aktif menulis sejak duduk di bangku SMP ini, pernah menjabat sebagai dekan di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia pada periode 1995-1999.
Syair-syair pada setiap puisi yang ditulisnya selalu mengena di hati para pembaca, seperti dalam Hujan Bulan Juni, Aku Ingin, Akulah si Telaga, Pada Suatu Hari Nanti, dan Berjalan ke Barat di Waktu Pagi Hari.
Gak cuma berbakat dalam menulis puisi, Sapardi juga berbakat menjadi penerjemah. Beberapa karya dalam bahasa asing yang pernah ia terjemahkan ke bahasa Indonesia yaitu, The Old Man ad the Sea karya Hemingway dan Daisy Milles karya Henry James.