Siapa bilang menulis di IDN Times hanya untuk anak sekolahan dan anak kuliahan saja? Jika hobi dan passion menulis sudah mendarah daging, apapun akan tetap dilakukan agar bisa menulis dan menuangkan ide yang ada di kepala.
Asep Wijaya contohnya. Berada jauh dari tanah airnya Indonesia dan harus menetap di Jepang bukan berarti ia bisa melupakan kegemarannya dalam menulis, terlebih jika itu menyangkut tentang kepentingan publik di Indonesia. Pria berusia 34 tahun itu ternyata bukan berasal dari sembarang latar belakang. Kegemarannya dalam menulis ternyata memang didasari oleh pekerjaannya dulu saat masih di Indonesia, yaitu jurnalis.
Asep saat ini bermukim di Kota Fujisawa, Prefektur Kanagawa, Jepang. Ia tinggal di Jepang sudah sekitar 1,5 tahun mengikuti istrinya yang berprofesi sebagai perawat dan berkarier di Jepang selama kurang lebih 7 tahun.
Sejak berada di sini, fokus Asep adalah belajar bahasa Jepang sambil melakukan beberapa pekerjaan paruh waktu. Dalam beberapa bulan ke depan, jika semua hal lancar, ia juga mulai melanjutkan studi S2 bidang komunikasi di salah satu perguruan tinggi di Tokyo.
Sebelum bermukim di Jepang, Asep pernah menjadi reporter di Harian Republika pada 2011 sebelum mengabdi sebagai pegawai tetap di lembaga negara Ombudsman Republik Indonesia mulai 2012 hingga 2017. Selain pernah berada di bidang tugas komunikasi, Asep juga pernah ditugaskan di tim penyelesaian laporan sebagai investigator.
Selama di Ombudsman RI, Asep pernah meraih beberapa penghargaan, di antaranya juara pertama 'Journalist Awards 2014' untuk kategori jurnalis lembaga negara dari JPIP-USAID dan peraih beasiswa Stuned-Nuffic Neso pada 2015 untuk studi di Belanda bidang 'Conflict Resolution and Mediation' dari Pemerintah Kerajaan Belanda.