Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
hujan deras
ilustrasi hujan deras (pexels.com/Markus Spiske)

Intinya sih...

  • Mengantisipasi terjadinya bencana

  • Kamu perlu mengecek kondisi di luar

  • Berusaha untuk tidur pun percuma jika suara hujan terlalu keras

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Saat hujan turun, enaknya ngapain? Jawaban kebanyakan orang pasti tidur. Hujan memang sering bikin orang merasa mengantuk. Ini bukan tanpa alasan. Ketika di luar turun hujan deras, kamu gak punya banyak pilihan aktivitas.

Jika dirimu tak tahu harus melakukan apa, tidur menjadi pilihan yang masuk akal. Kedua, suhu berubah lebih rendah. Udara terasa lebih sejuk bahkan dingin. Kamu gak perlu menyalakan AC untuk merasa nyaman.

Alasan ketiga hujan bikin ngantuk, suara berisik orang dan kendaraan tergantikan hanya oleh suara hujan. Dirimu merasa lebih tenang. Akan tetapi, sebaiknya gak tidur saat hujan deras. Bila kamu sudah terlelap pun sebaiknya segera bangun. Ini terkait keselamatanmu bersama keluarga.

1. Mengantisipasi terjadinya bencana

ilustrasi banjir (pexels.com/Dibakar Roy)

Hujan deras pantas bikin waswas. Jangankan hujan lebat berjam-jam. Di beberapa daerah gak hujan pun bisa datang banjir kiriman. Maknanya, ketika terjadi hujan lebat potensi bencana meningkat. Terlebih untukmu yang tinggal di wilayah rawan banjir serta tanah longsor.

Bukan cuma tidur, kamu juga sebaiknya menunda keinginan mandi. Cegah dirimu terjebak di kamar mandi kalau-kalau terjadi tanah longsor. Suara gemuruh tanah yang bergerak bisa tertutup suara air di kamar mandi.

Banjir pun sama. Air mudah masuk lewat mana saja. Jangan sampai bukan cuma barang berharga yang tak sempat diselamatkan. Diri sendiri maupun keluarga pun bisa mengalami hal-hal buruk akibat tahu-tahu tempat tidur sudah sama tinggi dengan air.

2. Kamu perlu mengecek kondisi di luar

ilustrasi hujan deras (pexels.com/Genaro Servín)

Satu hal yang perlu digarisbawahi. Bahwa mengecek kondisi di luar bukan berarti kamu mesti meninggalkan rumah. Itu sangat berbahaya. Sudah tepat dirimu berlindung di bawah atap rumah serta dinding-dindingnya yang kokoh.

Hanya saja, kamu dapat memantau kondisi di luar melalui jendela. Apa saja yang perlu diperhatikan? Dirimu dapat melihat ada atau tidaknya genangan di luar. Apakah air terlihat mengalir deras ke sisi jalan yang lebih rendah?

Bagaimana dengan kondisi selokan di depan rumah? Apa sudah tampak permukaan air yang meninggi? Bagaimana rumah-rumah tetanggamu? Apakah semuanya masih berdiri tegak atau ada bangunan yang mendadak terlihat tidak stabil?

3. Berusaha untuk tidur pun percuma jika suara hujan terlalu keras

ilustrasi hujan deras (pexels.com/Adrien Olichon)

Kalau hujan gak terlampau lebat, tidur memang enak. Suara air yang menetes secara ritmis seakan-akan meninabobokanmu. Suasananya begitu syahdu. Tidak berisik, tapi juga tak terlalu sepi. Namun, beda dengan saat hujan begitu deras.

Suaranya di atap amat keras. Seolah-olah seluruh cadangan air ditumpahkan dari langit. Ditambah suara angin kencang menerbangkan sebagian atap rumahmu atau rumah tetangga plus petir, kamu malah kaget berkali-kali. Tidurmu sangat tak berkualitas.

Jam berapa pun mending dirimu bangun dulu. Kamu dapat pindah ke ruang tengah untuk membaca dan menghubungi keluarga di lain tempat buat bertanya di sana hujan deras atau gak. Bisa juga dirimu pindah ke ruang tamu sambil membawa secangkir minuman hangat.

4. Siap-siap listrik padam

ilustrasi mati lampu (pexels.com/Brett Sayles)

Mungkin kamu berpikir malah bagus bila listrik padam di malam hari saat hujan turun deras. Dirimu dapat tidur makin nyenyak. Sementara itu, tak ada yang perlu ditakutkan jika listrik padam di siang hari.

Meski di luar mendung tebal, kondisi di dalam rumah tidak lantas gelap gulita. Akan tetapi, coba pikirkan baik-baik. Bila listrik padam di malam hari, dirimu makin sulit memantau kondisi di sekitar rumah. Andai tiba-tiba bencana terjadi, untukmu sampai ke pintu depan saja sulit.

Bukannya tidur, hal penting yang wajib dilakukan ialah menyiapkan lampu darurat, senter, atau lilin dan korek. Kamu juga mesti bergegas mengisi baterai semua gadget. Supaya jika listrik mati lumayan lama, baterai gawaimu sudah penuh.

5. Kamu bisa tidur setelah hujan reda dan semuanya aman

ilustrasi tidur (unsplash.com/Curated Lifestyle)

Kamu bukannya sama sekali tidak boleh tidur ketika turun hujan. Cuma tidur tak disarankan saat hujan begitu lebat. Nanti apabila hujan mulai reda, gak ada lagi angin kencang dan petir baru kamu dapat beristirahat.

Jangan lupa memastikan keamanan di sekitar rumah terlebih dulu. Saat hujan tinggal gerimis, suhu juga sudah lebih rendah daripada ketika hujan baru dimulai atau sedang lebat-lebatnya. Dirimu dapat tidur lebih nyenyak.

Gak usah khawatir kamu melewatkan momen terbaik untuk beristirahat. Justru dirimu akan dapat tidur dengan tenang. Ini jauh lebih berkualitas dibandingkan kamu memaksakan diri tidur saat hujan sedang deras-derasnya.

Ketika hujan lebat turun di tengah waktu tidurmu, bangun dulu. Meski kamu masih mengantuk, sebaiknya gak tidur saat hujan deras demi mencegah hal-hal yang tak diinginkan. Apalagi dirimu belum menyiapkan tas siaga bencana yang berisi barang berharga dan perlengkapan darurat untuk bertahan hidup.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team