Data sebaran seputar COVID-19 per 29 Desember 2021. (covid19.go.id)
"Apa yang Ibu ketahui tentang COVID-19?"
"Jika seseorang melahirkan tanpa operasi, artinya ia negatif COVID-19. Jika seseorang melahirkan dengan operasi, artinya ia positif COVID-19."
Pertanyaan dan jawaban di atas merupakan salah satu tanggapan responden saat Elmi mengadakan riset di delapan desa pada dua kabupaten. Bukankah kejadian ini cukup memprihatinkan? Jawaban itu seolah memberi tamparan keras bagi Elmi dan teman-temannya.
"Ini jadi PR besar bagi semua pihak untuk terus mengedukasi masyarakat," tutur Elmi.
"Yang di kota bisa tahu banyak informasi. Sementara teman-teman difabel yang ada di desa, mereka minim informasi," lanjutnya.
Kasus COVID-19 yang kian meningkat. Di sisi lain, sebagian orang masih kesulitan mendapatkan informasi seputar COVID-19 sekaligus vaksinasi. Saat difabel hendak mencari vaksin, mereka bahkan tidak tahu tempat vaksinasi di sekitar mereka.
Bersama rekannya, Elmi membantu mengurus berbagai administrasi bagi yang membutuhkan hingga menghubungi dinas kesehatan kota dan provinsi terkait. Ada masing-masing sekitar 60 dan 50 orang (difabel dan bukan difabel) pada gelombang 1 dan gelombang 2 yang dibantu Elmi. Di dalamnya termasuk ODGJ (Orang dengan Gangguan Jiwa) yang kesulitan mendapat vaksin karena masalah identitas.
Selain itu, beberapa persoalan lain juga dihadapi Elmi. Di antaranya, meyakinkan pada masyarakat bahwa vaksin itu tidak membahayakan, mengajarkan cara mencuci tangan dan menggunakan hand sanitizer, hingga membantu difabel netra yang kesulitan memakai masker. Elmi menyampaikan, butuh kesabaran ekstra untuk menjalankan semua ini.