Justitia Avila Veda (Youtube.com/@SATUIndonesiaAwards)
Lelah fisik, frustrasi, menyita banyak energi dan waktu, bahkan sampai trauma semua pernah dialami oleh para relawan KAKG selama melakukan misinya. Veda sendiri mengakui bahwa apa yang dilakukannya di KAKG ini sangat menguras tenaga fisik maupun mental. Selain proses hukum yang bisa memakan waktu hingga 10 jam, Veda dan kawan-kawannya juga masih harus berhadapan dengan penegak hukum yang sering kali justru tidak sensitif dan tidak berpihak kepada korban.
"Kerjaan ini capek fisik dan mental banget, karena kalau ngomongin pendampingan di polisi bisa dr jam 8.00 pagi sampai 15:00 sore. Sementara kita juga punya fulltime job, punya keluarga. Ngadepin polisi berjam-jam juga melelahkan, frustrasi kalo penegak hukum gapunya sensitivitas atau malah kasih komentar negatif. Mungkin kalau kasusnya macet aja, kami ikut sedih dan stres, merasa gak berdaya," cerita Veda.
Namun hal yang sangat patut diapresiasi adalah semangat KAKG untuk terus menjadi jembatan dan akses bagi para korban agar mendapatkan keadilan tak pernah luntur apa pun kendalanya.
Meski harus menjalani konsultasi hingga pendampingan hukum yang begitu panjang dan berliku, KAKG gak pernah sekalipun menghentikan bantuannya kepada para korban. KAKG akan selalu mendampingi hingga mendapatkan hasil yang terbaik dan selalu berpihak kepada korban. Di satu sisi, perjuangan dan perjalanan itu sendiri yang sekaligus menjadi nyawa dan semangat KAKG untuk terus melangkah.
"Rasanya kayak keluarga karena jatuh bangun bareng, menang bareng, kalah bareng. Kalau setelah dampingan 10 jam bersama pasti bertemu sense of belonging. Bahkan menang Satu Indonesia Award dari Astra Indonesia ini rasanya kayak rekognisi bahwa yang kami lakukan ada makna dan manfaatnya. Itu cara menguatkan teman-teman di KAKG. Ini yang membuat saya sangat bersyukur karena orang-orang di KAKG sangat tulus dan tulusnya total," ucap Veda dengan rasa bangga.
Lika-liku perjuangan Veda bersama rekan-rekan pengacaranya di KAKG tentu saja didasari oleh rasa kemanusiaan dan juga mimpi yang sama, yaitu agar suatu hari nanti keadilan gender akan tercapai Indonesia.
Bantuan konsultasi dan pendampingan hukum gratis kepada korban pelecehan seksual yang diberikan oleh KAKG telah memberikan nafas dan harapan baru bagi kita semua. Uluran pertolongan yang tulus adalah satu-satunya yang dibutuhkan oleh para korban, dan itu menjadi misi utama Veda dan rekan-rekannya di KAKG.
Tersenyumlah Indonesia, karena Veda bersama KAKG telah membuktikan bahwa rasa kemanusiaan tak pernah mati di dalam diri anak-anak bangsa. Kebajikan, ketulusan, serta keadilan akan selamanya berdiri tegak selama nilai-nilai yang dijunjung tinggi generasi muda seperti Justitia Avila Veda.