ilustrasi berdoa (pexels.com/Alena Darmel)
Masih ingat dengan ending kisah Isra Mikraj saat Nabi Muhammad menerima wahyu untuk mendirikan salat? Nah, sebelum peristiwa Isra Mikraj belum ada perintah dan kewajiban salat lima waktu seperti sekarang ini, ya. Dalam kitab Shahih Muslim, Anas bin Malik, yaitu sahabatnya Nabi Muhammad, menjelaskan bahwa ketika Nabi Muhammad Mikraj hingga langit ketujuh, datang wahyu dari Allah untuk mengerjakan salat lima puluh kali sehari semalam.
Nabi Muhammad merasa itu akan memberatkan umatnya, dan mencoba memohon kepada Allah agar diringankan salatnya. Akhirnya, Nabi Muhammad mendapatkan keringanan dari Allah untuk mengerjakan salat cukup lima kali sehari semalam. Satu kali salat mendapatkan sepuluh pahala dan lima kali salat mendapatkan lima puluh pahala, yang sebanding dengan salat lima puluh kali sehari semalam.
Masya Allah, seharusnya kita bersyukur atas peristiwa Isra Mikraj karena ibadah kita sudah diringankan oleh Allah melalui permohonan Nabi kita Muhammad SAW. Semisal Nabi Muhammad tidak memohon keringanan, tentu kita akan merasa keberatan dalam menjalankan ibadah.
Sikap seorang muslim terhadap kisah Isra Mikraj yang patut dicontoh dan kita imani. Mengaku sebagai muslim dan umatnya Nabi Muhammad saja tidak cukup, tapi dengan memperdalam ilmu agama akan meningkatkan kualitas iman kita. Mari kita tingkatkan ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah, khususnya di bulan Rajab ini.