Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi merasa sedih (pexels.com/RODNAE Productions)
ilustrasi merasa sedih (pexels.com/RODNAE Productions)

Waspadai beberapa sikap yang bikin kamu jauh dari rasa bahagia. Setiap orang pasti ingin menjalani hidupnya dengan penuh kebahagiaan. Namun, tak banyak orang yang benar-benar tahu bagaimana cara mendapatkannya. Terkadang, beberapa sikap negatif yang datangnya dari dalam diri bisa saja menghambat rasa bahagia itu datang kepadamu.

Sehingga, mari coba cari tahu beberapa sikap yang bikin kamu jauh dari rasa bahagia. Meskipun terkesan sepele, nyatanya hal demikian mampu memberikan dampak besar bagi kelangsungan hidupmu.

1. Kamu terlalu mendengarkan komentar orang lain terhadapmu

ilustrasi memikirkan komentar orang (pexels.com/MART PRODUCTION)

Sejatinya orang lain memiliki hak untuk berkomentar. Namun, terkadang mereka tak sadar bahwa apa yang dilontarkan bisa saja menyakiti hati yang menerima. Belum lagi di zaman sekarang, dengan maraknya media sosial, orang bisa semakin bebas mengetik tanpa mempertimbangkannya dahulu.

Jika kamu terlalu memikirkan komentar yang buruk, maka selamanya hidupmu tidak akan bahagia. Sadarlah bahwa kamu tidak bertanggung jawab untuk menjadi seperti apa yang orang lain inginkan. Maka, jadilah dirimu sendiri dan saringlah beragam informasi yang masuk.

2. Kamu kerap merasa perjalanan hidup orang lain lebih menyenangkan

ilustrasi wanita murung (pexels.com/RODNAE Productions)

Semua hal yang kamu pikirkan belum tentu kenyataan sebenarnya adalah demikian. Begitu pula ketika kamu merasa kehidupan orang lain jauh lebih bahagia yang ternyata juga belum tentu benar. Sebab kamu hanya memandang dari satu sisi, ada banyak bagian lainnya yang kamu lewatkan.

Sehingga, batasi aksesmu dalam hal tersebut. Lebih baik fokus ke dalam diri sendiri pada hal-hal yang mampu kamu kendalikan. Karena kamu tak akan bahagia apabila terus membandingkan kehidupan dengan orang lain.

3. Kamu menuntut diri sendiri dengan beragam ekspektasi

ilustrasi berpikir (pexels.com/omid bonyadian)

Jangan terlalu keras pada diri sendiri. Jangan terlalu menuntut diri untuk memenuhi segala ekspektasi demi kepuasan pribadi. Karena kamu adalah manusia yang terkadang juga memiliki batas; sebuah ketetapan. 

Apabila semua harapan dan keinginan belum terpenuhi, maka bersabarlah menjalani proses. Karena hal itu jauh lebih membahagiakan. Sebab tidak semua hal harus tercapai saat ini juga, bahkan hal itu bisa saja digantikan oleh sesuatu yang lebih baik menurut-Nya.

4. Kamu belum bisa menerima masa lalu dengan lapang

ilustrasi merenung (pexels.com/Mikhail Nilov)

Adanya masa lalu tentu menjadi sebuah pembelajaran bagi diri sendiri supaya menjadi lebih bijak. Namun, saat kamu belum bisa berdamai dengannya tentu pembelajaran itu tak akan pernah kamu rasakan. Bahkan kamu akan terus menyalahkan diri dan hidup dipenuhi dengan penyesalan.

Jika ingin bahagia, maka berusahalah untuk memaafkannya. Karena bagaimanapun juga masa lalu sudah menjadi bagian dari hidup yang tidak dapat terpisahkan. Sebagai manusia, kamu juga memiliki kesempatan untuk bisa memperbaiki dan merdeka dari masa lalu yang membuat sesak.

5. Kamu memiliki perspektif yang dangkal terhadap sekelilingmu

ilustrasi merenung (pexels.com/Karolina Grabowska)

Kebahagiaan akan hadir ketika kamu bisa melihat dunia dan sekelilingnya dengan lebih luas. Hal demikian menandakan kebijakan di dalam dirimu. Karena pemikiran yang dangkal kerap menjerumuskan dan membuat suatu permasalahan menjadi lebih besar dan rumit.

Untuk merasakan bahagia terdapat banyak cara sekalipun pada hal-hal yang sederhana. Karena bahagia sebenarnya adalah tentang pemaknaan bukan dari materi, kekuasaan, maupun kepuasan.

Sejatinya kebahagiaan datangnya dari hati. Apabila hatimu terasa tenteram, maka bahagia itu akan menghampiri. Sehingga, sudah semestinya kamu perlahan menghilangkan kelima sikap tersebut supaya tidak menjadi penyakit hati. Ingat, jangan hancurkan sumber kebahagiaan itu dengan tetap memelihara kebiasaan buruk.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team