Akhir-akhir ini, istilah solo traveling makin sering muncul di media sosial. Banyak yang mengangkat tema ini sebagai simbol kemandirian dan pencarian jati diri. Tidak sedikit pula yang menyebutnya sebagai bentuk healing atau keberanian menjajal pengalaman baru. Tentu saja, semua itu sah-sah saja dilakukan.
Namun di tengah maraknya tren ini, ada pula yang justru merasa minder karena belum pernah atau bahkan tidak nyaman untuk berpergian sendiri. Padahal, tidak semua orang bisa menikmati perjalanan dengan cara yang sama. Tidak semua healing harus dilakukan sendirian, dan tidak semua petualangan butuh pembuktian bahwa kita kuat berjalan tanpa teman. Ini dia lima alasan yang bisa membantumu memahami kondisi ini.