ilustrasi teman kuliah sedang berbingcang (pexels.com/Zen Chung)
Kecerdasan sosial juga merupakan aspek penting dalam menciptakan standar kecantikan yang inklusif. Kemampuan untuk memahami dinamika sosial, membaca situasi dengan tepat, dan berinteraksi secara positif dengan orang lain sangat penting. Ini melampaui sekadar memiliki penampilan fisik yang menarik; ini tentang menjadi individu yang menyenangkan dan mempesona dalam interaksi sosial.
Perempuan yang memiliki kecerdasan sosial yang tinggi cenderung memiliki jaringan sosial yang kuat dan membangun hubungan yang berarti dengan orang-orang di sekitar mereka. Mereka adalah orang yang dapat diandalkan, mudah bergaul, dan mampu menangani situasi sosial dengan kecerdasan dan kebijaksanaan. Ini adalah kualitas yang seharusnya dihargai dan diakui dalam diskusi tentang kecantikan, bukan hanya penampilan fisik semata. Begitu pula dengan laki-laki, kecerdasan sosial menjadi aset berharga yang melampaui sekadar tampilan fisik dan seharusnya diperhatikan dalam mengapresiasi kecantikan secara menyeluruh.
Dalam menetapkan standar kecantikan, penting untuk memperluas pandangan kita dan tidak terjebak dalam pandangan yang sempit. Kecerdasan, baik itu emosional, kreatif, atau sosial, harus menjadi bagian integral dari konsep kecantikan yang kita anut. Perempuan tidak boleh dinilai semata-mata berdasarkan penampilan fisik mereka, tetapi juga oleh kedalaman karakter, kreativitas, dan kemampuan mereka untuk berinteraksi dengan dunia di sekitar mereka.
Begitu juga dengan laki-laki, mereka juga tidak boleh hanya dinilai berdasarkan penampilan fisik semata. Kecerdasan, baik itu dalam hal emosi, kreativitas, atau kemampuan sosial, adalah bagian penting dari kecantikan yang seharusnya diakui dan diapresiasi. Dengan memperluas definisi kecantikan, kita menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan memungkinkan setiap individu untuk merasa dihargai dan diterima sepenuhnya.