Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
pixabay/gornostai_nastya

Curhat bisa menjadi momen berkualitas yang dapat mempererat hubungan persahabatan. Nah, ketika itu banyak orang yang memilih untuk memberikan kata-kata positif sebagai respon pertama mereka saat mendengar curhatan sahabat. Namun, ada kalanya kata-kata penyemangat justru terasa menyengat bagi orang-orang yang tengah bermasalah, bahkan bisa menjadi pemicu gangguan psikis. Hal itulah yang disebut sebagai toxic positivity.

Toxic positivity menjadi fenomena perilaku masyarakat sekarang yang tidak mampu berempati pada orang lain. Masyarakat kini memiliki kebiasaan membandingkan masalah yang dialami orang lain dengan diri sendiri dan mengatakan bahwa semua akan baik-baik saja tanpa memahami keadaan yang sebenarnya.

Memaksa seseorang untuk bersikap positif di saat kondisi mentalnya sedang kurang stabil, hanya akan membuat mereka merasa frustrasi dan merasa tidak aman untuk mengekspresikan perasaan negatif, hingga membahayakan keadaan mental mereka.

Kamu gak mau kan sampai sahabatmu malah menjadi semakin tertekan? Maka ada baiknya kamu melakukan 6 hal ini guna menghindari terjadinya toxic positivity saat sahabatmu curhat.

1.Biarkan ia meluapkan emosi

pixabay/StockSnap

Saat sahabatmu curhat, itu artinya ia ingin mengeluarkan semua unek-unek dan emosi yang terpendam dalam dirinya. Emosi negatif yang terus-terusan ditekan dan ditumpuk dapat memicu stres dan sakit psikis serta fisik alias psikosomatis. Jadi, biarkan saja dulu sahabatmu meluapkan segala emosinya, baik itu marah, sedih, kesal, bahagia atau takut sampai ia merasa lega dan tenang.

Saat temanmu menangis di sela-sela curhat, jangan berusaha menghentikan tangisannya. Biarkan ia melepaskan semua emosi yang ada. Jangan sampai kamu malah langsung menuntaskan curhatannya dengan memberi kata-kata positif. Alih-alih menghiburnya, justru kamu malah membuat sahabatmu merasa semakin buruk.

2.Diam dan dengarkan dengan saksama

Editorial Team

Tonton lebih seru di