Pernahkah kamu merasa lingkaran sosialmu justru melelahkan, bukan menenangkan? Kita sering kali terjebak dalam anggapan bahwa semakin banyak teman, semakin kaya hidup. Padahal, kuantitas tidak pernah menjamin kualitas. Inner circle yang sehat bukan tentang siapa yang paling banyak hadir, melainkan siapa yang benar-benar hadir dengan tulus.
Di sisi lain, memilih siapa yang pantas masuk ke dalam lingkaran dekat itu sering kali tricky. Kalau salah langkah, kita bisa terjebak dalam drama sosial yang tidak ada habisnya. Namun, kalau terlalu ketat, bisa-bisa kita jadi anti-sosial tanpa sadar. Jadi, bagaimana caranya menemukan keseimbangan? Mari kita bahas lima strategi sederhana tapi selektif untuk menjaga lingkaran kecilmu tetap sehat, tanpa ribet dan tanpa drama.