Saat kamu melakukan kesalahan dan mau mengakuinya lalu meminta maaf, itu tindakan kesatria. Gak mudah melakukannya karena kamu harus bisa mengalahkan dorongan dalam dirimu sendiri yang merasa paling benar.
Maka ketika permintaan maafmu gak kunjung bersambut, kamu mungkin kecewa. Niat baikmu bertepuk sebelah tangan. Rasa kecewamu wajar, tetapi kamu juga harus mengerti 5 hal berikut ini.
Mungkin kesalahan yang kamu lakukan terasa terlalu besar buat orang lain. Mungkin juga gak separah itu, tetapi sama seperti ketika kamu harus belajar mengakui kesalahan dan meminta maaf, memberi maaf kadang juga gak mudah karena dia harus meredam perasaannya sebagai korban.
Entah kesalahanmu yang terlalu besar atau orang lain yang berlebihan dalam bereaksi, toh kamu sudah meminta maaf. Itu akhir terbaik yang bisa kamu upayakan setelah kamu sadar kamu telah melakukan kesalahan.
Tentu kamu sangat ingin dimaafkan karena itu akan membuatmu sangat lega. Akan tetapi kamu juga harus ingat, kamu gak bisa benar-benar merasakan yang orang lain rasakan akibat kesalahanmu. Jadi, jangan sekali-kali memaksanya atau mencecar alasannya tak juga memaafkanmu. Itu hanya akan menjadi kesalahanmu yang berikutnya.
Sama seperti sebagian orang yang sulit meminta maaf sekalipun sebenarnya mereka tahu mereka bersalah dan ingin sekali meminta maaf secara langsung, dia yang tak kunjung bilang menerima permintaan maafmu bisa jadi dalam hatinya juga telah memaafkanmu.
Penyebab dia tidak mengatakannya secara langsung bisa sekadar masih malas bicara sama kamu, tetapi bisa juga dia ingin terlebih dahulu melihat bukti penyesalanmu. Misalnya, apakah setelah meminta maaf kamu terlihat mau memperbaiki diri atau justru masih sama saja. Dia cuma gak ingin dikecewakan lagi setelah bilang telah memaafkanmu.
Bukan dengan merengek minta dimaafkan melainkan justru menghargai bagaimana pun sikapnya, berusaha memperbaiki kekacauan yang telah kamu buat, dan tidak lagi mengulanginya. Tentu ini akan butuh waktu dan menguji kesabaranmu.
Namun itulah bagian dari tanggung jawab yang harus kamu tunaikan setelah kamu melakukan kesalahan apa pun dan masih ingin suatu saat bisa mendapatkan maaf. Jika dia masih terluka olehmu, hanya kesungguhanmu dalam menyesali kesalahanmu yang perlahan-lahan dapat menyembuhkannya dan mengembalikan rasa percayanya padamu.
Banyak hal memang sulit dikatakan tetapi tidak bisa tidak ditunjukkan karena apa yang dirasakan dengan sangat kuat otomatis keluar dalam bentuk perilaku. Maka bila sikapnya sudah melunak padamu, bisa kembali menerima keberadaanmu di dekatnya sekalipun gak juga bilang memaafkanmu, kemungkinan besar dia sudah memaafkanmu.
Kalau kamu penasaran sekali dan merasa perlu memastikan, mungkin suatu saat kamu bisa mencoba menanyakannya secara langsung. Namun jika sikapnya sudah betul-betul cair dan kamu khawatir mengungkitnya justru membuat hubungan kalian kembali renggang, sebaiknya kamu menikmati saja hubungan baik yang telah kembali terjalin seraya terus mengingatkan dirimu sendiri untuk tidak lagi mengulangi kesalahan yang sama.
Hubungan baik memang sangat mahal harganya. Tak jarang sekali koyak tak bisa lagi kembali seperti semula. Maka ke depan, kamu harus lebih berhati-hati dalam bersikap pada siapa pun.