Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
hancinema.net

Di antara kita pasti gak sedikit yang punya sikap gak enakan. Hal ini kerap bikin kita jadi selalu menjaga perilaku dan ucapan di hadapan orang lain. Buruknya, saking gak ingin membuat orang lain merasakan emosi negatif seperti marah atau sedih, kita jadi mengatakan kebenarannya dengan cara yang terlalu manis.

Hal tersebut seringkali disebut dengan sugar coating, situasi di mana kamu menyampaikan sesuatu yang buruk secara halus. Kesannya memang baik, tapi jika dipikirkan lebih panjang, sebenarnya sugar coating itu tak lebih baik dari mengatakan kebohongan. Di satu sisi mungkin kalau kita yang melakukannya nanti akan merasa aman dan orang yang menerimanya bisa terjaga perasaannya. Namun, di sisi lain sugar coating justru buruk bagi kedua belah pihak. Apa sisi negatifnya?

1. Jika terlalu sering akibatnya bisa jadi manipulatif

dramabeans.com

Contoh yang paling sering terjadi adalah banyak orang yang memilih untuk terus memuji temannya--apa pun yang terjadi. Jika temannya mendapatkan nilai buruk di sekolah, ia akan bilang "gak apa-apa, kamu udah berjuang keras.". Jika temannya sudah membuat desain, tapi masih terlihat buruk, ia akan bilang "bagus, kok. Ini udah oke.". Padahal sebenarnya masih ada hal yang perlu diperbaiki oleh temannya tersebut. 

Karena selalu mengatakan hal baik, orang yang mendengarkannya jadi tidak bisa melihat hal yang buruk. Padahal hal buruk tersebut bisa saja menjadi penolong untuk menyelesaikan sebuah masalah.

2. Konteks komunikasinya bisa jadi misleading

Editorial Team

Tonton lebih seru di