Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Sumber gambar: 500px.com

Hai, temanku perokok aktif di luar sana.

Kamu berhak merokok di sekitar kami sesukamu. Tentu adil rasanya jika aku juga berhak untuk menulis apa yang kurasakan. Menyampaikan apa yang sebenarnya mengendap di dalam dada. Lama. Karena jujur, aku takut bikin kalian marah.

Kami mungkin tak perlu menanyakan kabar, karena kami tahu bahwa kamu masih memiliki kesehatan yang baik untuk terus menghisap rokok.

Bagaimana? Masih tetap merokok dengan dalih membangun inspirasi? Masih tetap merokok untuk membuang penat sehabis bekerja? Masih tetap merokok setiap waktu, seakan waktu adalah milikmu? Seakan ruang di dunia hanya milikmu?

Default Image IDN

Kami bukan siapa-siapa, kamu mungkin tidak memikirkan kami. Kami juga sebenarnya perokok. Perokok yang menghisap lebih banyak asap dari kalian, perokok yang resikonya lebih tinggi dari kalian. Ya, kami adalah perokok pasif.

Pernahkah kamu tahu keberadaan kami?

Kami adalah orang yang kebetulan dalam satu ruang denganmu. Kami adalah penikmat anugerah Tuhan, yaitu udara bersih. Namun lantas kau cemari dengan asap beracun itu. Kami juga adalah penghuni suatu tempat yang sudah nyaman untuk kami. Yang kemudian kamu cemarkan kembali ruangan kami dengan rokokmu.

Apa yang sebenarnya kamu pikirkan, saat kamu mengeluarkan asap pembunuh dari mulutmu?

Default Image IDN

Pernahkah kamu berpikir kamu adalah korban dari keserakahan dan kekejian korporasi? Pernahkah kamu berpikir bahwa generasi di bawah kita melihatmu merokok dan ingin mencontohmu? Pernahkan kamu berpikir bahwa anak kecil yang terlahir cacat disebabkan oleh ibunya yang kebanyakan menghirup asap rokok? Pernahkah kamu berpikir ada sebagian besar dari kami yang sudah meninggal karena kamu secara langsung berkontribusi untuk membunuhnya?

Di manakah kamu gerangan saat ada 600.000 orang di dunia per tahun terbunuh karena menjadi perokok pasif? Di manakah kamu gerangan saat ada 165.000 anak-anak termasuk dalam angka kematian tersebut? Aku kadang bertanya-tanya.

Saat di fasilitas umum, kamu menyalakan rokok tanpa peduli orang-orang sekitar. Padahal mungkin kamu sudah tahu mereka akan jadi korban selanjutnya. Apakah kau tak sadar?

Kami tidak meminta kamu untuk menghitung berapa uang yang kamu habiskan untuk merokok. Tidak. Toh itu bukan urusanku.

Editorial Team

EditorHumaira

Tonton lebih seru di