Ilustrasi pekerja kantor (pexels.com/ Mizuno K)
Ada istilah wajib hadir meskipun gak produktif yang disebut presenteeism. Tandanya adalah kamu tetap harus masuk kerja walau lagi sakit, capek, atau nggak fit, dan fenomena ini sering dianggap bukti loyalitas. Padahal, penerapan tersebut malah bikin kesehatan fisik dan mental makin drop. Hadir secara fisik tapi gak bisa fokus jelas gak efektif. Sayangnya, budaya ini bikin orang merasa takut absen atau minta izin, karena khawatir dinilai kurang berdedikasi. Kalau kamu sering lihat orang di kantor tetap kerja meski kondisi gak memungkinkan, bisa jadi itu tanda toxic productivity yang membudaya di tempat kerja.
Produktivitas itu penting, tapi bukan segalanya. Kalau sampai harus mengorbankan kesehatan, relasi, bahkan kebahagiaan, itu sudah bukan produktif lagi, melainkan toksik. Kita perlu sadar kalau istirahat, slow down, dan punya batasan itu bukan kelemahan, tapi bagian dari keseimbangan hidup. Jadi, kalau kamu merasa tanda-tanda ini ada di tempat kerjamu, mungkin saatnya mulai refleksi. Kamu berhak punya kehidupan di luar kerja dan berhak merasa cukup tanpa harus selalu sibuk. Ingat, hidup bukan cuma tentang kerja keras, tapi juga tentang menjaga diri agar tetap utuh.