5 Tanda Kamu Butuh Slow Living dan Cara Memulainya Sekarang

Pernah merasa hari-harimu hanya berlalu begitu saja tanpa sempat benar-benar kamu nikmati? Atau mungkin kamu sering merasa lelah, jenuh, dan stres tanpa tahu kenapa?
Itu bisa jadi sinyal kalau kamu perlu menarik rem dan mulai mempertimbangkan gaya hidup yang lebih pelan alias slow living. Dalam dunia yang terus ngebut ini, kadang kita lupa untuk sekadar berhenti, tarik napas, dan menikmati hidup dengan lebih sadar.
Slow living bukan berarti kamu harus berhenti kerja atau pindah ke desa terpencil, lho. Ini lebih ke bagaimana kamu bisa hidup dengan lebih tenang, penuh makna, dan enggak selalu terburu-buru. Menurut Candace Kotkin-De Carvalho, seorang pekerja sosial klinis, slow living adalah soal membangun koneksi yang bermakna, lebih mindful dalam menjalani hari, dan menemukan ketenangan dalam momen-momen kecil.
Kalau kamu masih ragu apakah sudah saatnya untuk hidup lebih pelan, coba simak lima tanda di bawah ini. Siapa tahu kamu memang sedang butuh slow living, dan tenang, nanti juga ada tips gimana cara memulainya.
1. Kamu merasa hidupmu seperti mode autopilot
Kalau kamu bangun pagi, kerja, makan, lalu tidur tanpa benar-benar merasa hidup, ini bisa jadi pertanda kamu sedang hidup dalam mode autopilot. Hidup yang terlalu terjadwal dan terburu-buru sering bikin kita lupa menikmati hal-hal kecil. Banyak orang merasa seperti ini, terutama karena tekanan untuk terus produktif dan selalu “on.”
Daniel Wysocki, seorang psikolog klinis, menyebut bahwa hidup dalam tekanan seperti ini bisa bikin kita kelelahan secara mental dan fisik. Menjalani slow living membantumu keluar dari siklus ini dan mulai hadir sepenuhnya dalam setiap aktivitas, sekecil apa pun itu.