ilustrasi baterai (pexels.com/mohamed abdelghaffar)
Hari Baterai Nasional juga diperingati setiap 18 Februari. Meskipun terdengar unik, tapi perayaan ini merupakan cara untuk menghargai para ilmuwan yang telah berhasil menciptakan dan mengembangkan baterai, sehingga kita semua bisa memperoleh manfaat dari energi ini dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari menggunakan ponsel, komputer, jam tangan, senter, dan lainnya.
Dilansir National Day Calendar, evolusi baterai telah melalui perjalanan yang sangat panjang. Bermula dari seorang ilmuwan asal Italia bernama Alessandro Volta yang melakukan sebuah eksperimen untuk membentuk “tumpukan voltaik” pada tahun 1800 dengan cara melapisi perak yang dipisahkan dengan kertas, lalu dicelupkan ke dalam garam dan seng. Di mana, tumpukan itu berhasil mengeluarkan arus listrik meski dalam jumlah terbatas.
Kemudian, di tahun 1802, seorang ahli kimia dari Inggris, William Cruickshank, mulai merancang baterai untuk diproduksi secara massal. Pada waktu itu, pengembangan baterai belum sempurna. Alhasil, terdapat masalah besar, di mana baterai sangat rentan mengalami korosi sehingga sulit untuk dipakai kembali.
Ketika masalah korosi tersebut semakin buruk, seorang ahli kimia bernama John Daniell datang memberikan solusi dengan menciptakan alat yang dapat mengurangi korosi baterai saat disimpan. Pada tahun 1896, perusahaan National Carbon memproduksi baterai pertama bernama Columbia yang tersedia secara komersil sekaligus memperkenalkan baterai berukuran 4D pertama yang digunakan untuk menyalakan senter.
Hingga tahun 1957, perusahaan Hamilton Watch meluncurkan jam tangan pertama mereka yang dioperasikan menggunakan baterai. Seiring berjalannya waktu, di era modern ini penggunaan baterai semakin populer, bahkan sudah menjadi bagian dari kebutuhan hidup masyarakat, terutama yang bertempat tinggal di daerah perkotaan.