Ilustrasi sedang bekerja (Pexels.com/Photo By:Kaboompics.com)
Tantangan terakhir yang gak kalah berat adalah menghadapi ekspektasi tinggi. Klien biasanya ingin tulisannya cepat jadi, sesuai brief, ramah SEO, dan tetap menarik buat pembaca. Sementara pembaca maunya artikel gak membosankan, jelas, dan gampang dipahami. Dua kubu ini kadang bikin writer serba salah.
Misalnya, klien minta artikel penuh dengan keyword biar SEO-friendly, tapi kalau kebanyakan keyword, pembaca bisa langsung kabur karena tulisannya jadi aneh. Atau sebaliknya, kalau writer lebih mikirin pembaca, klien bisa protes karena target SEO-nya gak tercapai. Di titik ini, content writer harus pintar-pintar cari jalan tengah biar semua pihak puas. Ditambah lagi, deadline yang mepet sering bikin content writer harus kerja ekstra cepat. Jadi jangan heran kalau writer zaman sekarang sering banget dituntut jadi multitasking: bisa nulis, bisa riset, bisa SEO, bahkan kadang dituntut paham desain dan media sosial.
Jadi, jelas banget kalau tantangan content writer zaman sekarang gak cuma soal writer’s block. Ada persaingan ketat, tekanan algoritma, tuntutan ide kreatif, sampai ekspektasi tinggi dari berbagai pihak. Semua itu bikin profesi ini butuh skill yang lebih luas dari sekadar menulis. Tapi di balik tantangannya, ada juga kepuasan tersendiri ketika tulisan kita dibaca banyak orang, bermanfaat, dan bahkan viral. Jadi buat kamu yang lagi terjun atau ingin jadi content writer, siap-siap ya menghadapi realita ini. Anggap saja semua tantangan itu sebagai proses yang bikin kita terus berkembang. Karena pada akhirnya, tulisan yang tulus dan konsisten pasti akan menemukan pembacanya sendiri.