Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi wanita merasa sedih (pexels.com/Kaboompics.com)
ilustrasi wanita merasa sedih (pexels.com/Kaboompics.com)

Intinya sih...

  • Introvert sering dianggap tidak ramah atau cuek

  • Sulit untuk menyela pembicaraan terutama pada aktivitas kelompok

  • Mendapatkan label tertutup dari orang sekitar

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pernahkah kamu merasa sangat lelah secara emosional setelah berinteraksi dengan banyak orang? Alih-alih merasa bahagia justru kamu malah butuh istirahat dengan menyendiri cukup lama di kamar. Hal ini sering terjadi pada seorang introvert dalam kondisi tertentu.

Sebenarnya bukan karena tidak suka bersosialisasi namun mereka cenderung lebih butuh jeda dan ingin menyendiri tanpa gangguan. Mereka butuh mengisi ulang energinya bukan dengan keramaian namun melalui situasi tenang yang memberi kenyamanan. Dunia yang terlalu berisik, sering kali memang menuntut kita untuk berbicara. Inilah empat tantangan introvert dalam dunia nyata yang jarang terlihat tapi sangat terasa. Keep scrolling!

1. Introvert sering kali dianggap tidak ramah atau cuek

ilustrasi wanita merasa sedih (pexels.com/Bimbim Sindu)

Tantangan terbesar yang sering kali dihadapi oleh introvert adalah kesan pertama yang tidak sempurna. Banyak introvert yang tidak langsung menunjukkan keakrabannya ketika pertama kali bertemu, bahkan seringkali dianggap dingin oleh orang sekitar. Padahal mereka sedang berusaha menyesuaikan diri serta mencari rasa nyaman dalam interaksi sosial.

Kesalahpahaman seperti ini dapat membuat introvert merasa tidak diterima dengan baik. Introvert bukanlah manusia anti sosial, namun hanya ingin berbicara yang mereka rasa perlu. Sayangnya dunia sering kali mengukur seseorang hanya dengan seberapa dia aktif secara sosial. Hal inilah yang sering mengakibatkan introvert harus terus berpura-pura menjadi pribadi yang terbuka dan lebih menyenangkan agar tidak disalahpahami.

2. Sulit untuk untuk menyela pembicaraan terutama pada aktivitas kelompok

ilustrasi seorang introvert dihadapkan dengan kerja tim (pexels.com/cottonbro studio)

Pada situasi sosial seperti diskusi kelompok atau kerja tim, introvert sering kesulitan untuk mengutarakan pendapatnya dalam percakapan. Namun sebenarnya bukan karena tidak punya ide, tapi karena merasa ruang bicaranya terlalu sempit dan ramai yang membuatnya tidak nyaman. Bagi introvert percakapan dalam kelompok kecil lebih disukai karena mereka mempunyai kesempatan untuk menyampaikan gagasan dengan tenang.

Akibatnya introvert yang terlibat dalam kelompok tim cukup besar bisa terlihat pasif atau kurang berkontribusi. Padahal mereka memiliki ide cemerlang namun belum sempat disampaikan. Dalam situasi tertentu mereka yang lebih cepat berbicara seringkali mendominasi, sementara si introvert lebih butuh waktu untuk mengamati sebelum menyampaikan pendapatnya

3. Mendapatkan label tertutup dari orang sekitar

ilustrasi seorang introvert (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Tidak jarang orang yang introvert sering mendapat label tertutup karena mereka tidak ingin terlalu terbuka. Namun, dalam situasi tertentu, diamnya seorang introvert sering disalahpahami. Padahal mereka hanya tidak ingin berbagi cerita yang bersifat personal dan tidak bisa dipaksakan.

Sayangnya label tertutup ini dapat membatasi ruang mereka untuk bersosialisasi. Mereka cenderung tidak menyukai basa-basi panjang dengan orang yang tidak sefrekuensi. Lebih dari itu, seorang introvert bisa menjadi pendengar setia jika bertemu dengan orang yang di rasa nyaman.

4. Introvert sering merasa harus selalu tampil aktif dalam acara sosial

ilustrasi seorang introvert sedang bersosialisasi (pexels.com/RF._.studio _)

Menghadiri acara sosial bagi introvert adalah sebuah tantangan besar. Sebab, di sini mereka sering kali dipaksa untuk menyesuaikan diri di tempat yang mereka rasa akan melelahkan setelahya. Dalam situasi tertentu, mereka mungkin akan menikmati namun jika harus terus berbicara dan terlihat aktif, bisa jadi introvert merasa seperti sedang berpura-pura menjadi orang lain.

Berada di tengah keramaian bukankah hal yang mudah. Bukan karena membenci orang, melainkan mereka membatasi kebutuhan untuk berinteraksi secara mendalam. Oleh karena itu, tidak sedikit introvert yang harus merasa pura-pura aktif di depan umum meskipun tubuh dan pikiran sudah lelah karena tidak ingin dinilai sebagai pribadi yang dingin.

Jika kamu merasakan hal di atas, ketahuilah bahwa itu tidak sepenuhnya salah. Kamu tidak harus memakai topeng untuk membuat orang lain merasa puas. Menjaga jarak bukan berarti bentuk tidak peduli namun ini adalah caramu untuk tetap menghargai diri sendiri. Mari lebih jujur meskipun tidak semua hal harus dijelaskan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team