Logo Tanwir dan Milad ke-112 Muhammadiyah 2024 (dok. Muhammadiyah)
Tahun ini, logo mengambil inspirasi dari alat musik tradisional dari Rote, Nusa Tenggara Timur yaitu Sasando dan juga Bunga Sepe atau flamboyan. Secara visual, logo ini mengambil siluet dari alat musik Sasando dengan nuansa modern, yang di atasnya terdapat lafaz "Muhammad", yang identik dengan simbol organisasi ini. Warna yang disajikan cerah, namun membumi seperti gradasi warna hijau, biru, serta skema warna jingga.
Adapun filosofi Sasando menekankan pentingnya kolaborasi dan harmoni sosial dalam menciptakan kemakmuran yang dapat dirasakan oleh semua pihak. Tanpa kolaborasi dan kerja sama yang harmonis, kemakmuran tidak akan tercapai secara inklusif.
Sedangkan Bunga Sepe menunjukkan bahwa kemakmuran harus berkelanjutan, dalam hal dampaknya terhadap lingkungan sosial dan alam. Kemakmuran berkelanjutan berarti melindungi sumber daya untuk generasi mendatang, seperti bagaimana bunga flamboyan mekar dengan konsisten.
Berasal dari budaya tertentu, logo ini dapat digunakan sebagai simbol universal tentang penghormatan terhadap keragaman budaya. Dengan menggabungkan filosofi dari Sasando dan Bunga Sepe, tema “Menghadirkan Kemakmuran untuk Semua” sangat relevan karena menyoroti pentingnya harmoni sosial, kolaborasi, keberlanjutan, dan penghormatan terhadap keragaman dalam mencapai kesejahteraan yang merata.