Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
buku kumpulan cerpen (instagram.com/vintageanchorbooks)

Saat masuk ke komunitas penggemar buku, kamu mungkin terintimidasi dengan keberadaan para avid reader, yakni orang yang bisa membaca buku secepat kilat. Hitungan buku yang mereka lahap dalam sebulan kadang di luar nalar orang biasa.

Tapi kalau kamu tidak sanggup melakukannya jangan bersedih. Mungkin kamu tergolong slow reader alias pembaca lambat. 

Masuk dalam kategori ini bukan aib, kok! Tidak semua orang harus bisa melahap buku dalam waktu cepat, apalagi kalau kasusnya hanya untuk hiburan alias bukan kewajiban. Tak perlu merasa rendah diri dulu, coba beberapa tipe buku berikut agar kamu tetap termotivasi membaca. Cocok buat slow reader atau siapa pun yang baru mulai membaca lagi setelah lama vakum, nih!

1. Novela

novel Breasts and Eggs dan Heaven karya Mieko Kawakami. (instagram.com/picadorbooks)

Novela adalah tipe buku fiksi yang jumlah halamannya relatif lebih sedikit dibanding novel biasa. Kalau standar novel biasa mencapai sekitar 300 halaman atau lebih, novela umumnya setebal 100-200 halaman saja. Dengan halaman yang tipis, novela pun lebih nyaman dibawa-bawa ketimbang novel biasa. 

Ini bisa jadi jalan pintas buat para slow reader yang ingin menuntaskan buku dengan lebih cepat. Kamu bisa mencoba mengulik karya sastra Jepang dan Amerika Latin saat berburu novela. Bisa juga coba di kategori klasik Barat koleksi novelanya pun ramai. 

2. Kumpulan cerpen

Life Ceremony (instagram.com/sayaka_murata_)

Salah satu cheatsheet buat slow reader adalah buku kumpulan cerpen. Dengan cerita yang terpisah bahkan tidak berkaitan, kamu bebas melompat dari satu bab ke bab lain tanpa harus memikirkan urutannya. Tetap teliti sebelum beli sebab beberapa buku antologi cerpen ada pula yang dibuat saling berkaitan sehinggga tetap harus dibaca berurutan.  Biasanya meski tidak berkaitan, buku antologi cerpen dibuat berdasarkan satu tema besar atau latar yang sama. Jadikan itu sebagai pedoman atau bahan pertimbangan sebelum beli. 

3. Antologi puisi

Old Monarch (instagram.com/andrewsmcmeel)

Slow reader juga bisa mencoba buku antologi puisi. Ia cenderung lebih cepat diselesaikan karena tidak sepadat cerita naratif. Namun, kamu tetap bisa menikmati diksi dan rangkaian kata yang indah serta menghangatkan hati. Sama dengan kumpulan cerpen, untuk memilihnya perhatikanlah tema besar yang diusung penulis. 

4. Koleksi esai pendek

Body Work (instagram.com/catapult)

Kamu tipe pembaca lambat yang kurang suka buku fiksi? Atau sedang jenuh dengan tulisan naratif yang fiksional? Coba kumpulan esai pendek. Biasanya kategori buku ini mirip memoar, tetapi tiap babnya berisi topik berbeda. Tentunya mereka diwadahi satu tema besar yang sama, misalnya relationship, lingkungan, self-help, atau lain sebagainya. Tipe tulisan esai tentu lebih kontemplatif dan informatif ketimbang menghibur, ya!

5. Kategori segala usia

We Have Always Lived in the Castle (instagram.com/penguinclassics)

Pembaca lambat juga disarankan mencoba buku-buku yang masuk kategori segala usia. Bukan berarti buku anak-anak, tetapi yang masuk dalam kategori umum. Biasanya, novel klasik banyak yang bisa disertakan dalam daftar ini. Misalnya saja We Have Always Lived in the Castle, Of Mice and Men, To Kill A Mockingbird, Call of the Wild, Oliver Twist, The Alchemist, dan lain sebagainya. Kebanyakan dari judul-judul tersebut pun bisa dikategorikan novela karena jumlah halamannya yang kurang dari 200. 

Kelima buku di atas bisa jadi referensimu saat mampir ke toko buku dalam waktu dekat sekaligus pedoman untuk kamu yang baru ingin menyelami serunya baca buku. Intinya, jadi dirimu sendiri dan tak perlu khawatir dihakimi. Kamu bebas baca buku secepat atau selambat apa pun. Tak ada yang salah dengan membaca 1-2 buku dalam setahun, kok! Sudah bukan zamannya melestarikan kultur bookshaming. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team