Sedih rasanya melihat orang yang kita cintai kesulitan saat ditimpa masalah. Ini yang membuat kita merasa berhak untuk “menyelesaikan” masalah itu. Entah dengan cara apa pun, bahkan terkadang tanpa memikirkan pendapat atau perasaan orang yang bersangkutan, kamu berinisiatif untuk membantunya—kadang terlalu berinisiatif.
Walau niatmu baik, tapi dalam beberapa situasi lebih baik untuk berhenti mencoba untuk memperbaiki. Karena bukan solusi, terkadang yang dibutuhkan mereka adalah pemahaman dan pengertian. Terkadang, kedekatan dan empati jauh lebih penting dibanding penyelesaian. Lima langkah ini akan membantumu untuk berhenti menjadi “pemecah masalah”.