Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pembawa acara (pexels.com/Mikhail Nilov)
ilustrasi pembawa acara (pexels.com/Mikhail Nilov)

Lomba 17-an selalu menjadi momen yang dinanti warga setiap Agustus. Suasana meriah dengan tawa, sorak sorai, dan semangat kebersamaan membuat acara ini selalu berkesan. Namun,, semua itu bisa terasa hambar kalau MC-nya kurang bisa membangun suasana. MC atau master of ceremony adalah kunci yang menentukan jalannya lomba, mulai dari pembukaan sampai penutupan acara.

Menjadi MC lomba 17-an bukan sekadar membaca rundown atau memanggil peserta. MC harus bisa menghidupkan suasana, menjaga antusiasme penonton, dan mengatasi situasi tak terduga. Kalau MC sudah kehilangan semangat atau kehabisan ide, bisa-bisa acara jadi garing dan penonton bubar sebelum waktunya. Nah, berikut enam tips yang bisa bikin kamu jadi MC lomba 17-an yang energik dan disukai semua orang.

1. Kenali rundown dan jenis lombanya

ilustrasi pembawa acara (pexels.com/Mikhail Nilov)

Sebelum memegang mikrofon, MC wajib mempelajari rundown acara dan memahami jenis lomba yang akan diadakan. Dengan mengetahui urutan acara, MC bisa mengatur tempo dan transisi antar lomba dengan lancar. Misalnya, kalau setelah lomba makan kerupuk ada lomba tarik tambang, MC bisa memberi jeda sambil menghibur penonton, supaya energi penonton tetap terjaga.

Memahami jenis lomba juga penting agar MC bisa memberikan komentar atau candaan yang relevan. Bayangkan kalau MC gak tahu aturan lomba balap karung, ia bisa salah memberi instruksi dan membuat peserta bingung. Pengetahuan ini juga membantu MC menciptakan interaksi yang seru dengan peserta maupun penonton, sehingga acara berjalan lancar tanpa kebingungan.

2. Gunakan humor yang aman dan relevan

ilustrasi pembawa acara (pexels.com/Mikhail Nilov)

Humor adalah senjata utama MC untuk mencairkan suasana, tapi harus digunakan dengan bijak. Pilih candaan yang aman, gak menyinggung fisik, latar belakang, atau hal sensitif lainnya. Humor yang relevan dengan lomba atau situasi di lapangan akan lebih mudah diterima dan membuat penonton tertawa bersama.

Selain itu, MC bisa memanfaatkan momen spontan untuk menciptakan humor alami. Misalnya, ketika ada peserta jatuh saat lomba balap karung, MC bisa menambahkan komentar ringan tanpa menjatuhkan harga diri peserta. Dengan begitu, suasana tetap cair, penonton terhibur, dan peserta pun merasa nyaman.

3. Berinteraksi dengan penonton dan peserta

ilustrasi pembawa acara (pexels.com/Pavel Danilyuk)

MC yang baik gak hanya berbicara satu arah, tapi juga melibatkan penonton dan peserta. Tanyakan pendapat mereka, ajak untuk bersorak, atau adakan challenge kecil seperti yel-yel spontan. Hal ini membuat penonton merasa menjadi bagian dari acara, bukan hanya sekadar penonton pasif.

Interaksi juga bisa menjadi solusi saat ada jeda waktu karena persiapan lomba berikutnya. MC bisa mengajak penonton bernyanyi bersama, berpantun, atau mengadakan quiz singkat dengan hadiah kecil. Momen ini membuat acara tetap hidup tanpa terkesan membosankan.

4. Atur nada suara dan intonasi

ilustrasi pembawa acara (pexels.com/Matheus Bertelli)

Nada suara dan intonasi MC memengaruhi semangat penonton. Suara yang datar dan monoton akan membuat penonton cepat bosan, sedangkan suara yang dinamis bisa membuat suasana lebih hidup. MC harus pandai memainkan tempo suara sesuai dengan momen, misalnya semangat saat lomba dimulai, dan hangat saat memberikan ucapan selamat kepada pemenang.

Selain itu, MC perlu memperhatikan volume suara agar terdengar jelas, terutama jika area lomba cukup luas. Penggunaan intonasi yang tepat juga membantu MC menekankan informasi penting, seperti aturan lomba atau waktu mulai, sehingga peserta dan penonton gak ketinggalan informasi.

5. Siapkan stok kata dan improvisasi

ilustrasi pembawa acara (pexels.com/Matheus Bertelli)

MC 17-an sering dihadapkan pada situasi tak terduga, seperti hujan mendadak atau perlengkapan lomba yang rusak. Dalam kondisi seperti ini, kemampuan improvisasi sangat dibutuhkan. MC yang bisa mengalihkan perhatian penonton sambil menunggu masalah teknis selesai akan membuat acara tetap berjalan mulus.

Untuk mendukung improvisasi, MC sebaiknya menyiapkan stok kata atau kalimat pembuka, penutup, dan pengisi waktu. Misalnya, pantun, jokes singkat, atau fun fact tentang kemerdekaan Indonesia. Persiapan ini membuat MC lebih percaya diri dan gak kehabisan bahan saat harus berbicara di luar skrip.

6. Jaga energi dan semangat sampai akhir

ilustrasi pembawa acara (pexels.com/Mike González)

Energi MC sangat memengaruhi atmosfer acara. Kalau MC mulai terlihat lelah atau lesu, penonton pun akan ikut kehilangan semangat. Maka, penting bagi MC untuk menjaga stamina dengan istirahat cukup sebelum acara, minum air yang cukup, dan menjaga mood tetap positif.

Semangat yang konsisten dari awal hingga akhir akan membuat penonton betah mengikuti seluruh rangkaian acara. Bahkan di momen penutupan, MC yang masih antusias bisa memberikan kesan manis dan membuat warga menunggu-nunggu acara tahun depan.

Menjadi MC lomba 17-an bukan hanya soal memegang mikrofon dan berbicara di depan orang banyak. MC adalah nyawa acara yang bertugas mengatur ritme, menjaga antusiasme, dan memastikan semua peserta dan penonton terhibur. Tanpa MC yang mumpuni, rangkaian lomba bisa terasa hambar meski jenis lombanya seru-seru.

Dengan mempraktikkan enam tips di atas, kamu bisa menjadi MC yang bukan hanya menghidupkan suasana, tapi juga meninggalkan kesan mendalam bagi semua yang hadir. Jadi, kalau tahun ini kamu diminta jadi MC, jangan ragu untuk tampil percaya diri dan penuh energi. Siapa tahu, kamu akan jadi MC andalan kampung setiap 17-an!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team