ilustrasi rawat tanaman (pixabay.com/Free-Photos)
Aksi 5R (reduce, reuse, recycle, replace, replant) yang menitikberatkan pada pengurangan, penggunaan kembali, daur ulang, penggantian, dan penanaman kembali, bisa juga ditambah dengan pola 4R yang lebih sederhana.
Pola 4R yang berarti rangkai, rajin, rawat, dan ramah, dalam kaitannya dengan gaya hidup ramah lingkungan bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut:
Merangkai dan menggalang kekuatan dalam rangka mencegah kerusakan lingkungan bisa dilakukan salah satunya dengan ikut tergabung dalam komunitas peduli alam. World Wildlife Fund (WWF) Indonesia, Greenpeace Indonesia, Zero Waste Indonesia (ZWID), Diet Kantung Plastik, merupakan empat dari sekian banyak komunitas yang bisa kamu ikuti di Indonesia.
Selain ikut terjun langsung dalam kegiatan, kamu juga bisa menciptakan peluang bisnis dengan memperkenalkan barang-barang ramah lingkungan kepada sesama rekan komunitas. Sikat gigi bambu, telobag (tas ramah lingkungan yang terbuat dari ketela), gelas kopi silikon, masker kain, sedotan alumunium, tumbler, sampo dan sabun bebas karbon, tas ramah lingkungan, adalah beberapa jenis barang yang bisa sedikit mengurangi dampak kerusakan alam.
Betapa mulia dan indahnya hidup, ikut dalam aksi pelestarian alam bersama komunitas dan grup, sambil duduk bersama menyesap kopi dan teh celup.
Lingkungan yang sehat sejatinya hanya akan tercipta bila kita memang rajin dan rutin menjaga kebersihannya. Bisa dimulai dari rumah dan hal-hal paling sederhana, budaya rajin yang kamu lakukan secara rutin, simultan, dan berkelanjutan secara tak langsung akan ikut memberikan kontribusi positif bagi keselarasan bumi dan isinya.
Membersihkan rumah dan menjaga ventilasi udara agar tetap terjaga, mencuci alat makan, memilih pakaian yang terpakai dan tidak, menggunakan tissue dari kertas daur ulang, merupakan beberapa bentuk aksi rajin yang bisa dilakukan di rumah.
Jika dalam satu rumah orang bisa rajin membersihkan lingkungannya masing-masing, maka secara kumulatif udara di dunia akan lebih segar dan terjaga kebersihannya.
Bukan hanya sekadar slogan rajin pangkal pandai, melainkan rajin bisa membuat cita-cita menjaga keselarasan bumi bisa lekas tertunai.
Merawat diri, tentu saja harus diimbangi dengan merawat tumbuhan karena ada hubungan timbal balik di antara keduanya. Saat bernapas, kita sejatinya sedang menghirup oksigen sekaligus melepaskan karbon dioksida. Sementara saat fotosintesis, tumbuhan akan menyerap karbon dioksida sekaligus melepaskan oksigen. Jadi, secara tak langsung, tanaman memiliki andil besar dalam meningkatkan kadar oksigen dalam tubuh.
Karena oksigen dalam tubuh tercukupi, maka otomatis saluran pernapasan terjaga dan membuat otak menjadi lebih rileks. Pikiran positif tentang pentingnya menjaga keberlangsungan dan keselerasan alam pun salah satunya bersumber dari otak yang rileks.
Jadi jangan ragu lagi untuk merawat tanaman dengan laik, karena alam yang sehat akan membuat kehidupan menjadi makin asyik.
Bukan hanya ramah kepada sesama manusia, kita juga semestinya harus ramah dengan alam dan lingkungan. Jika kita ramah terhadap lingkungan, maka alam juga sejatinya akan berbalik ramah dengan kehidupan kita.
Selain merawat tanaman, perilaku ramah terhadap lingkungan bisa juga ditunjukkan dengan aksi nyata meminimalkan penggunaan bahan bakar. Kamu bisa menerapkan aksi ramah lingkungan dengan memilih moda transportasi umum daripada kendaraan pribadi. Jika pun terpaksa memilih kendaraan pribadi, gunakan sepeda daripada kendaraan bermotor karena bisa meminimalisir tingkat polusi udara. Atau jika memungkinkan, kamu bisa memulai pola hidup sehat dengan berjalan kaki untuk memulai aktivitas keseharian.
Tak hanya didengar jadi petuah, budaya ramah lingkungan yang terarah tentu saja akan membuat hidup berlimpah hikmah.