Webinar Body Positivity #EmbraceYourFlaws, Flawsome x Universitas Multimedia Nusantara. Jumat (16/04/2021). IDN Times/Rifdah Jihan
Yang terakhir dan yang paling sering kita dengar adalah "beauty standard". Menurut survei di Inggris di tahun 2019 oleh mentalhealth.or.uk, yang dilakukan secara online pada remaja dan dewasa tentang body image, adalah sebagai berikut. Sebanyak 30 persen merasa tertekan, malu, dan cemas. Lalu 13 persen terpikir untuk bunuh diri karena body image-nya. Dan sebanyak 20 persen dewasa dan 40 persen remaja, merasa gambar-gambar pada media sosial membuat mereka merasa khawatir dengan diri mereka.
Lalu Indonesia juga pernah melakukan survei oleh Edarto di tahun 2009, inilah beberapa hasilnya. Sebanyak 38,8 persen wanita dengan bentuk tubuh normal merasa gemuk. Lalu 81,5 persen lainnya memercayai bahwa ia memiliki tubuh besar dan itu gak menarik.
Dapat disimpulkan, bahwa selama ini standar yang diberikan oleh sekitar kita baik media, respon sosial, stereotipe masyarakat, atau bahkan respon dari keluarga adalah unrealistic standard. Tentu setiap manusia memiliki kekurangan, namun kita harus bersyukur akan hal tersebut.
“Stop compare diri kamu dengan orang lain, hapus beauty standard, kalau semua orang cantik, terus apa yang membedakan kamu dengan yang lain?” menjadi pesan yang disampaikan oleh Clara Tan.
Mulai sekarang, yuk percaya dengan diri sendiri! Yakinlah bahwa semua orang itu berharga dengan bentuk tubuh, fisik, dan apa pun yang ia miliki. Semangat terus, ya!