Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bekerja (pexels.com/RDNE Stock Project)
ilustrasi bekerja (pexels.com/RDNE Stock Project)

Mungkin kamu pernah merasakan tidak konsisten dalam berusaha. Baru sebentar melakukan upaya terbaik, namun setelahnya tidak bersemangat. Bahkan cenderung merasa bosan. Padahal dengan konsistensi yang terjaga, kita bisa meraih pencapaian terbaik.

Menghadapi situasi ini, satu pertanyaan timbul. Apakah kita bisa memotivasi diri agar selalu konsisten dalam berusaha? Tentu saja bisa. Tapi harus dilakukan dengan cara yang tepat. Alangkah baiknya deretan tips ini segera diterapkan.

1. Mengukur kemajuan dari waktu ke waktu

ilustrasi papan rencana (pexels.com/RDNE Stock Project)

Sudah tak terhitung orang yang mengandalkan upaya meraih keberhasilan secara instan. Dan tidak sedikit pula yang kecewa karena merasa gagal. Fenomena demikian menyadarkan kita pentingnya konsistensi dalam berusaha.

Dalam rangka menciptakan keteraturan, kita perlu mengukur kemajuan dari waktu ke waktu. Lihat kembali daftar tujuan yang sudah berhasil diraih. Serta beberapa aspek yang masih harus diperbaiki. Dengan mengukur kemajuan dari waktu ke waktu, kita tidak akan terkecoh oleh kepuasan sesaat.

2. Menetapkan target pencapaian yang realistis

ilustrasi menyusun rencana (pexels.com/Ivan Samkov)

Keberadaan target pencapaian yang tidak realistis tentu membebani diri. Akibatnya, seseorang tidak semangat dalam berusaha. Bahkan cenderung mengandalkan keberuntungan dan usaha secara instan. Jika tidak ingin mengalami situasi seperti ini, tentu harus bisa menciptakan konsistensi.

Termasuk dengan menetapkan target pencapaian yang realistis. Sesuaikan kembali tujuan dengan sumber daya yang dimiliki. Baik dari segi waktu, keterampilan, maupun materi. Saat tujuan dan kemampuan berjalan selaras, keteraturan akan terbangun dengan sendirinya.

3. Mengabaikan kritikan yang bersifat destruktif

ilustrasi menerima kritikan (pexels.com/Kindel Media)

Keberadaan kritikan yang bersifat destruktif tidak bisa dihindarkan. Hal ini disebabkan kita tidak bisa mengontrol cara bicara setiap orang. Namun, cenderung berfokus pada kritikan yang bersifat destruktif merupakan kekeliruan besar.

Perlu diketahui, mengabaikan kritikan yang bersifat destruktif termasuk upaya memotivasi diri agar konsisten berusaha. Langkah ini terbukti menjauhkan diri dari sikap pesimis dan prasangka negatif. Kita tidak hanya terpaku pada komentar buruk, namun memiliki sudut pandang yang bijak untuk melakukan perbaikan.

4. Mengutamakan efisiensi dan efektivitas

ilustrasi menyusun rencana (pexels.com/ANTONI SHKRABA Production)

Syarat utama meraih keberhasilan adalah berani berusaha. Kita tidak hanya berdiam menunggu keberuntungan. Apalagi terpaku dengan cara-cara instan. Tapi ada satu hal yang menimbulkan keheranan. Bagaimana cara memotivasi diri agar selalu konsisten dalam berusaha?

Mengutamakan efisiensi dan efektivitas merupakan kunci utama. Seseorang mampu memanfaatkan waktu, kemampuan, dan sumber daya secara optimal. Mampu mencapai efisiensi dan efektivitas, seseorang akan termotivasi berusaha secara teratur

5. Memastikan rencana tersusun secara detail dan terstruktur

ilustrasi menyusun perencanaan (pexels.com/Felicity Tai)

Rencana merupakan kebijakan sebelum kita mengambil langkah dan keputusan. Ketika seseorang memiliki rencana yang detail dan rapi, ia tidak akan kebingungan arah. Dalam mengambil keputusan sudah mengetahui risiko beserta langkah antisipasi yang tepat.

Di sinilah tips memotivasi diri agar selalu konsisten dalam berusaha. Pastikan rencana sudah tersusun secara detail dan terstruktur. Jika perlu, pecah rencana ke dalam poin-poin kecil yang mudah untuk direalisasikan. Dengan ini, kita tidak akan merasa tertekan.

Untuk membangun konsistensi dalam berusaha juga membutuhkan motivasi. Kita harus menjaga semangat dan kemauan berbenah sepanjang waktu. Jika kamu mengira ini langkah yang susah, mari perbaiki sudut pandang. Dengan lima tips di atas, upaya memotivasi diri agar konsisten dalam berusaha tidak terasa berat dan membebani.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team