Tidak dapat dimungkiri bahwa self-reward memang selalu berhasil menjadi pemantik semangat untuk semakin giat bekerja. Bukan hanya sebagai bentuk penghargaan terhadap diri sendiri atas jerih payah yang telah dilakukan, kemampuan untuk membeli atau mewujudkan mimpi dengan biaya sendiri secara tidak langsung juga dapat menunjukkan status sosial, sehingga bantu membungkam mereka yang menganggap rendah seseorang. Oleh sebab itu, begitu sudah menyelesaikan suatu hal yang menantang, memberikan hadiah untuk diri sendiri dianggap sebagai hal yang tidak boleh dilewatkan.
Sayangnya, tidak jarang banyak orang kesulitan untuk mengendalikan diri perihal self-reward tersebut. Alih-alih mengelolanya secara bijaksana agar menjadi penyemangat, realitanya barang-barang dan pengalaman itu justru yang membuat pengeluaran tidak terkendali. Nah, bila kamu mengalami situasi serupa, coba deh terapkan beberapa tips untuk menyiasati agar self-reward tidak sampai berlebihan berikut ini!