Bagi banyak orang, godaan untuk membeli buku baru sering kali datang tiba-tiba. Rasanya menyenangkan ketika melihat sampul menarik atau membaca ulasan yang memikat di media sosial. Namun tanpa disadari, kebiasaan tersebut bisa membuat kita membeli lebih banyak buku daripada yang sempat dibaca.
Agar keinginan membaca tidak berubah menjadi pemborosan, penting bagi kita untuk menyusun wishlist buku secara cermat. Dengan memiliki daftar keinginan yang terencana, kita bisa tetap menikmati kegiatan membaca tanpa harus terjebak dalam pembelian impulsif. Berikut lima tips yang dapat membantu kita melakukannya dengan lebih bijak.
5 Tips Menyusun Wishlist Buku agar Bebas dari Pembelian Impulsif

Intinya sih...
Terapkan aturan 72 jam sebelum membeli untuk menghindari pembelian impulsif
Membagi wishlist berdasarkan tujuan bacaan agar lebih terarah dan personal
Tentukan batas maksimal jumlah wishlist untuk menjaga fokus dan keterelolaan
1. Terapkan aturan 72 jam sebelum membeli
Ketika kita melihat buku baru yang menarik, baik di toko offline maupun toko online, jangan langsung membelinya. Simpan dulu buku itu ke dalam wishlist selama 72 jam. Waktu tunggu ini memberi ruang bagi kita untuk menilai apakah keinginan membeli itu benar-benar muncul dari kebutuhan atau hanya dorongan sesaat.
Jika setelah tiga hari keinginan membaca buku itu masih terasa kuat, berarti buku tersebut mungkin memang layak dibeli. Namun jika semangatnya memudar, kita akan sadar bahwa keputusan menunda ini telah menyelamatkan kita dari pembelian yang tidak perlu. Dengan cara tersebut, kita bisa mengendalikan diri tanpa harus merasa menyesal kemudian.
2. Membagi wishlist berdasarkan tujuan bacaan
Agar wishlist lebih terarah, kita bisa mengelompokkan buku berdasarkan fungsinya, bukan sekadar genre. Misalnya, ada buku untuk meningkatkan keterampilan, buku hiburan untuk melepas penat, buku refleksi diri untuk menenangkan pikiran, dan buku penelitian untuk menunjang pekerjaan. Pembagian itu membantu kita melihat prioritas sesuai kebutuhan hidup saat ini.
Ketika kita tahu alasan di balik setiap buku dalam wishlist, proses memilihnya menjadi lebih bijak. Kita tidak lagi tergoda oleh tren bacaan yang sedang populer, karena sudah memiliki panduan jelas tentang apa yang benar-benar kita butuhkan. Dengan begitu, daftar bacaan terasa lebih personal dan bermakna.
3. Tentukan batas maksimal jumlah wishlist
Terlalu banyak buku dalam wishlist bisa membuat kita kehilangan fokus. Maka, cobalah menetapkan batas tertentu, misalnya hanya ada 20 buku dalam satu waktu. Jika kita ingin menambahkan buku baru, maka satu buku lama harus dihapus terlebih dahulu.
Kebiasaan demikian dapat melatih kita untuk mengevaluasi ulang setiap pilihan secara rutin. Kita akan belajar menilai buku mana yang masih relevan dan mana yang sudah tidak lagi menarik untuk dibaca. Dengan menjaga jumlah wishlist tetap terbatas, daftar bacaan kita menjadi lebih realistis dan terkelola dengan baik.
4. Cek ulasan kritis, bukan hanya penilaian bintang
Setelah menambahkan buku ke dalam wishlist, penting bagi kita untuk melakukan riset lebih dalam. Jangan hanya melihat rating tinggi atau testimoni singkat dari pembaca lain. Bacalah ulasan yang lebih kritis agar kita memahami kelebihan dan kekurangan buku tersebut secara objektif.
Dengan begitu, kita dapat menilai apakah isi buku benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan minat kita. Strategi ini membantu kita menghindari pembelian berdasarkan promosi atau tren semata. Keputusan membaca pun menjadi lebih matang dan didasari pada pertimbangan yang rasional.
5. Prioritaskan buku berdasarkan rencana bacaan
Wishlist yang efektif bukan hanya daftar keinginan, tetapi juga panduan membaca yang terarah. Kita bisa mengaitkannya dengan rencana bacaan selama beberapa bulan ke depan. Misalnya, buku yang dibeli segera dimasukkan ke dalam urutan bacaan agar tidak menumpuk tanpa terbaca.
Dengan memiliki rencana bacaan yang jelas, kita akan lebih disiplin dan fokus dalam menyelesaikan buku yang sudah dimiliki. Cara ini juga membantu kita menilai seberapa cepat membaca buku baru sebelum menambah daftar lagi. Hasilnya, kebiasaan membaca menjadi lebih teratur dan memuaskan.
Menyusun wishlist buku dengan cermat bukan berarti membatasi diri dari kesenangan membeli buku. Sebaliknya, hal itu justru membantu kita menikmati setiap bacaan dengan lebih sadar. Hasilnya, setiap buku yang akhirnya kita beli akan terasa lebih bermakna karena dipilih melalui pertimbangan matang.