Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi lebaran (pexels.com/RDNE Stock project)

Intinya sih...

  • Basa-basi toksik saat Lebaran dapat menguras pikiran dan mental
  • Recharge energi dengan me time, jauh dari keramaian dan media sosial
  • Mengalihkan pikiran dengan bacaan yang memotivasi dan menyadarkan diri dari perbandingan sosial

Jika membicarakan tentang basa-basi toksik, pasti kamu akan langsung teringat beberapa hal. Mulai dari pertanyaan yang menjurus privasi atau mungkin pertanyaan yang pada akhirnya berujung pada perbandingan sosial. Terkadang, ini menjadi momentum yang harus siap dihadapi saat momentum Lebaran.

Kala menghadapi situasi seperti itu, tidak jarang pikiran dan mental akan terkuras. Kita merasa lelah menghadapi basa-basi yang pada akhirnya terasa menyakitkan. Namun, jangan khawatir, langkah penting yang harus kamu lakukan adalah segera recharge energi.

Cobalah melakukan beberpa tips recharge energi setelah menghadapi basa-basi toksik selama Lebaran 2025 berikut ini. Jangan sampai setelah Lebaran kamu malah jadi lelah mental, lho!

1. Ambil waktu untuk me time secara total

ilustrasi perempuan berhijab (pexels com/Umar ben)

Jika kita memahami dengan sudut pandang yang bijak, Lebaran adalah momentum untuk menjalani silaturahmi. Namun, ada kalanya ini justru beralih menjadi basa-basi toksik. Pertanyaan kapan menikah, pencapaian yang sudah diraih, atau mungkin terang-terangan mengomentari dari segi fisik kerap terjadi selama Lebaran.

Di sinilah kita perlu melakukan recharge energi setelah menghadapi basa-basi toksik selama Lebaran. Kamu hanya perlu mengambil waktu untuk me time. Cari waktu buat diri sendiri, jauh dari keramaian. Bisa sekadar rebahan di kamar, baca buku, atau nonton serial favorit tanpa gangguan.

2. Pastikan kamu membebaskan diri dari pengaruh media sosial

ilustrasi membuka sosial media (pexels.com/energepic.com)

Tanpa disadari, terkadang Lebaran menjadi momentum menyakitkan. Kita harus menghadapi basa-basi yang pada akhirnya berujung pada sikap saling menjatuhkan. Bagaimana dengan keseimbangan mental dan pikiran dalam situasi demikian ini? Sudah pasti terasa lelah.

kamu perlu mengisi kembali energi setelah menghadapi basa-basi toksik. Langkah yang harus kamu lakukan adalah membebaskan diri dari pengaruh media sosial. Ada kalanya standar tertentu di media sosial membuat kita semakin terbebani dan merasa tersudut.

3. Mengalihkan pikiran dengan topik bacaan yang memotivasi

ilustrasi perempuan berhijab (pexels.com/The Lazy Artist Gallery)

Selama Lebaran ini, mungkin kamu pernah berhadapan dengan basa-basi toksik yang berujung kekecewaan. Kamu mengalami kelelahan mental karena menghadapi situasi di luar ekspektasi. Agar tidak jatuh dalam keterpurukan, penting untuk recharge energi.

Kamu bisa mengalihkan pikiran dengan topik bacaan yang memotivasi. Kamu coba dengan membaca artikel, buku, atau tulisan yang bersifat inspiratif. Setidaknya ini dapat mengembalikan kepercayaan diri setelah terganggu oleh omongan kurang menyenangkan.

4. Menyadarkan diri untuk tidak terbawa arus perbandingan dan standar sosial

ilustrasi perempuan berhijab (pexels.com/RODNAE Productions)

Lebaran dan basa-basi toksik sering kali menjadi dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Namun, sampai kapan kita menghadapi situasi ini? Saatnya kita melakukan recharge energi agar basa-basi toksik tersebut tidak terus-terusan membebani mental dan pikiran.

Tips penting yang harus kamu lakukan adalah menyadarkan diri untuk tidak terbawa arus perbandingan dan standar sosial. Pahami bahwa kamu juga memiliki standar tersendiri yang tidak sama dengan orang lain. Tidak semua hal yang ada dalam basa-basi harus dituruti sesuai dengan ekspektasi mereka.

5. Belajar memahami bahwa setiap orang memiliki bagian masing-masing

ilustrasi perempuan berhijab (pexels.com/Cottonbro studio)

Membahas basa-basi toksik selama Lebaran memang menjadi momentum menarik. Ada saja satu atau dua pertanyaan yang pada akhirnya menyakiti hati. Langkah penting untuk menghadapi bukan dengan sikap terpuruk, tetapi kamu harus tahu cara recharge energi di tengah situasi tersebut.

Mari belajar memahami bahwa setiap orang sudah memiliki bagian masing-masing. Kamu tidak perlu memaksakan apa yang menjadi standar orang lain. Perlu dipahami, setiap orang berhak mengupayakan apa yang terbaik untuk diri sendiri. Dengan menerapkan tips tersebut, kamu akan merasa tenang.

Recharge energi selama menghadapi basa-basi toksik Lebaran adalah tantangan. Terkadang, komentar menyakitkan yang justru menjatuhkan diri dalam titik keterpurukan. Namun, saat kamu memulihkan energi secepat mungkin, keseimbangan mental dan pikiran kembali terjaga. Jangan ragu untuk step back dan mengutamakan diri sendiri, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team