Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi hidup tenang (freepik.com/pvproductions)
ilustrasi hidup tenang (freepik.com/pvproductions)

Intinya sih...

  • Hindari hustle culture untuk menjaga kesehatan fisik dan mental

  • Lakukan self care dengan rutin melakukan aktivitas yang membawa kebahagiaan

  • Membuat batasan antara kerja dan kehidupan personal untuk menghindari stres dan overcommitting

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Sosial media tengah ramai membicarakan gaya hidup soft life. Ini adalah gerakan yang mengajak individu untuk menjalani kehidupan dengan lebih rileks, tidak rumit, dan lebih mengedepankan komponen kedamaian. Lifestyle ini semakin menarik minat melihat benefit yang ditawarkan, tampaknya sangat berguna bagi generasi muda.

Soft life tampaknya menjadi respons atas perubahan perilaku bagi banyak individu untuk menjalani hidup secara lebih damai, penuh kebahagiaan, dan fulfillment. Bagi kamu yang hendak mengikuti gaya hidup yang satu ini untuk 2026 mendatang, cobalah terapkan beberapa tipsnya melalui langkah-langkah di bawah ini.

1. Hindari hustle culture

ilustrasi work life balance (pexels.com/Mizuno K)

Hustle culture yang menjadi tren belakangan ini, kerap diglorifikasi untuk memaksimalkan produktivitas dengan harapan mencapai kesuksesan besar. Psikolog Mark Travers Ph.D., dalam Psychology Today menyebut, hustle culture yang dipromosikan agar generasi muda bisa 'living their best life' seringnya dibayar dengan kesehatan fisik dan kesejahteraan mental yang terganggu.

Soft life movement mengajak lebih banyak orang untuk memiliki boundaries yang sehat dan memprioritaskan stabilitas mental. Dengan menerapkan gerakan ini, kamu bisa mulai menolak persepsi bahwa kesuksesan harus mengorbankan kesehatan mental. Lakukan hidup yang seimbang antara kerja dan kehidupan sosial.

2. Lakukan self care

ilustrasi meditasi (unsplash.com/Sumit Bisht)

Individu yang mengadaptasi hidup soft life cenderung memprioritaskan kesehatan mental dan fisik mereka. Mark menyarankan untuk rutin melakukan self care dan aktivitas yang membawa kebahagiaan.

Penting untuk merawat kesehatan mental, misalnya dengan memperbanyak relaksasi, personal care, meningkatkan kepuasan hidup, dan menemukan tujuan hidup. Kamu bisa mulai mengikuti yoga, meditasi, atau hobi lain yang meningkatkan ketenangan dalam keseharianmu.

3. Membuat batasan antara kerja dan kehidupan personal

Ilustrasi work life balance (freepik.com)

Menerapkan soft life berarti menjalani kehidupan dengan penuh kesadaran. Termasuk dalam mengambil keputusan, lebih mengutamakan nilai yang esensial dan penuh ketenangan dibandingkan mengedepankan pressures atau ekspektasi.

Living soft life bukan menghindari tanggung jawab, melainkan membangun batasan tegas untuk menghindari stres dan overcommitting. Boundaries dibangun dalam kehidupan personal dan profesional. Misalnya, menerapkan work life balance yang tegas untuk menghindari emotional exhausted.

Gaya hidup yang sehat akan berdampak pada kehidupan yang lebih baik. Coba, yuk, terapkan beberapa poin di atas untuk menjalani hidup yang lebih baik!

Editorial Team