Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi trauma (pexels.com/karolina-grabowska)

Trauma berkaitan dengan tekanan psikologis yang dimiliki seseorang. Kondisi emosional tersebut akan berpengaruh pada cara individu merespons kejadian buruk seperti kecelakaan, pelecehan seksual, perundungan, bencana, dan lain sebagainya.

Seseorang yang mengalami trauma akan dihantui rasa tidak aman, bahkan mengganggu keseharian. Hal ini dikarenakan trauma seringkali muncul kembali, tentu kembalinya trauma juga dipicu oleh berbagai faktor. 

Lalu, apa sajakah faktor pemicu munculnya trauma yang dialami seseorang? Berikut beberapa hal yang dapat menjadi pemicu atau trigger trauma dari seseorang. Patut diwaspadai, jika perlu perawatan, langsung ke pihak medis, ya.

1. Situasi yang mengundang kecemasan dapat menjadi trauma trigger

ilustrasi situasi traumatis (pexels.com/polina-zimmerman)

Trauma yang dimiliki seseorang dapat menyebabkan sisi emosionalnya rentan. Bahkan, menghadapi situasi tertentu terasa overwhelmed. Bukan sembarang situasi, melainkan situasi yang mengundang kecemasan berlebih.

Misalnya, seseorang yang mengalami kecelakaan traumatis cenderung cemas untuk mengendarai kendaraan. Sebab, situasi tersebut dapat memicu otak memutar ulang memori.

Beberapa situasi yang dapat menjadi trauma trigger adalah sentuhan fisik yang tak diinginkan, interaksi dengan figur tertentu, mengalami penolakan, dan lain sebagainya. Meski beberapa situasi tersebut dianggap wajar oleh sebagian orang, individu yang mengalami trauma akan merespon secara berbeda.

2. Emosi tertentu berkaitan erat dengan peristiwa traumatis

Editorial Team

Tonton lebih seru di