5 Trik Thrifting Biar Dapet Barang Branded dengan Harga Miring

Waktu adalah segalanya saat thrifting. Kalau kamu datang di waktu yang salah, bisa-bisa barang bagus udah keburu disikat orang lain. Biasanya, toko-toko thrift punya jadwal restock tertentu. Waktu paling ideal untuk datang biasanya pagi hari di awal minggu, saat barang baru belum banyak disentuh pembeli lain.

Selain itu, kalau kamu belanja di event thrift, datanglah di hari pertama. Harga mungkin sedikit lebih tinggi, tapi peluang nemu barang branded masih besar. Sebaliknya, kalau mau cari harga paling murah, datang di hari terakhir karena banyak penjual banting harga biar stok cepat habis.

Kalau tujuanmu thrifting buat cari barang branded, kamu harus tahu bedanya barang asli dan tiruan. Jangan asal lihat logo yang sama lalu langsung beli. Barang branded biasanya punya ciri khas di kualitas bahan, jahitan, dan detail kecil seperti kancing, label, atau resleting.

Misalnya, kancing pada baju branded sering punya logo kecil, dan jahitannya rapi tanpa benang lepas. Kalau nemu tas atau jaket kulit, coba perhatikan tekstur dan baunya. Kulit asli biasanya punya aroma khas dan terasa lembut tapi kokoh saat disentuh. Makin kamu paham karakter barang branded, makin kecil kemungkinan tertipu barang palsu.

Thrifting itu bukan buat orang yang malas. Barang bagus jarang banget langsung terlihat di bagian depan toko. Kadang justru tersembunyi di tumpukan bawah atau di pojok rak yang jarang disentuh. Jadi, kalau kamu mau dapet barang bagus dengan harga murah, coba ubek semuanya.

Siapkan waktu dan energi ekstra buat bongkar satu per satu, karena di situlah keseruan thrifting sebenarnya. Selain itu, jangan cuma fokus ke bagian pakaian sesuai gender kamu. Banyak barang unisex yang bisa dipakai siapa aja. Misalnya, jaket denim oversized atau hoodie branded yang cocok untuk semua gaya.

Banyak orang terlalu semangat lihat logo merek terkenal sampai lupa ngecek kondisi barangnya. Padahal, barang branded bisa aja punya cacat kecil yang gak terlihat sekilas. Sebelum beli, pastikan kamu cek bagian yang rawan rusak, seperti resleting, kancing, bagian bawah baju, atau lengan.

Kalau ada noda, sobekan, atau bagian yang aus, pikirkan apakah kamu bisa memperbaikinya atau tidak. Kadang, sedikit cacat kecil bisa ditoleransi kalau harganya benar-benar murah dan masih bisa diperbaiki. Namun, kalau kerusakannya udah parah atau bahannya mulai rapuh, sebaiknya tinggalkan, ya!

Insting adalah senjata penting waktu thrifting. Kadang, kamu bisa ngerasa ada “barang bagus” di satu tumpukan tanpa tahu alasannya. Percaya pada feeling itu, tapi tetap realistis. Kalau kamu udah yakin sama kualitas barangnya, baru negosiasi harga.

Di pasar atau thrift shop konvensional, menawar itu hal biasa. Namun tawar dengan sopan, jangan minta potongan harga terlalu ekstrem, apalagi kalau barangnya memang kelihatan masih bagus.

Dengan strategi yang pas, kamu bisa dapetin barang branded berkualitas tanpa harus keluar banyak uang. Kuncinya ada di ketelitian, waktu yang tepat, dan kemampuan buat melihat potensi dari setiap item yang kamu temukan.