Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi tanaman singkong (pexels.com/ronlach)
ilustrasi tanaman singkong (pexels.com/ronlach)

Intinya sih...

  • Singkong memiliki akar dalam yang mampu mencari sumber air di lapisan tanah yang lebih jauh, serta memiliki nilai ekonomi tinggi.

  • Ubi jalar dapat tumbuh di hampir semua kondisi tanah, memiliki kandungan gizi yang baik, dan tahan terhadap kekurangan air.

  • Talas memiliki daya adaptasi tinggi terhadap kondisi lingkungan yang kurang ideal, serta bisa diolah menjadi berbagai makanan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Perubahan iklim membuat banyak wilayah mengalami musim kering yang semakin panjang. Kondisi ini tidak hanya berdampak pada ketersediaan air, tetapi juga pada kemampuan tanaman pangan untuk bertahan hidup. Di tengah tantangan tersebut, umbian menjadi salah satu komoditas yang terbukti kuat menghadapi lingkungan kering. Struktur umbi yang mampu menyimpan cadangan air menjadikannya pilihan ideal untuk daerah yang menghadapi cuaca ekstrem atau kekeringan berkepanjangan.

Selain tahan terhadap kondisi panas, umbian juga memiliki nilai gizi yang baik dan sering menjadi penyelamat pada situasi krisis pangan. Berbagai daerah di dunia mengandalkan tanaman ini sebagai sumber karbohidrat utama ketika tanaman lain gagal panen. Berikut lima umbian yang terbukti tahan terhadap cuaca kering ekstrem yang dilansir dari cassavavaluechain.com:

1. Singkong

ilustrasi singkong (freepik.com/jcomp

Singkong merupakan salah satu umbian paling tahan banting di tengah kekeringan. Tanaman ini memiliki akar yang dalam sehingga mampu mencari sumber air di lapisan tanah yang lebih jauh. Dalam kondisi minim perawatan sekalipun, singkong dapat bertahan hidup dan tetap menghasilkan umbi dengan kualitas baik. Ketahanannya membuat singkong menjadi salah satu solusi pangan di banyak negara tropis yang rawan kekeringan.

Singkong juga memiliki nilai ekonomi tinggi. Umbinya dapat diolah menjadi berbagai produk seperti tepung tapioka, keripik, hingga olahan tradisional. Daunnya pun bisa dimanfaatkan sebagai bahan pangan yang kaya nutrisi. Keunggulan ganda ini menjadikan singkong bukan hanya tahan terhadap cuaca ekstrem, tetapi juga bermanfaat secara ekonomi dan gizi.

2. Ubi jalar

ilustrasi tanaman ubi jalar (freepik.com/alex)

Ubi jalar dikenal sebagai tanaman yang dapat tumbuh di hampir semua kondisi tanah, termasuk daerah yang kekurangan air. Daunnya yang lebat membantu mengurangi penguapan tanah, sementara akarnya mampu bertahan dalam kondisi panas berkepanjangan. Bahkan ketika curah hujan sangat minim, ubi jalar masih dapat menghasilkan umbi yang cukup besar. Kemampuan adaptasinya membuat tanaman ini sering dijadikan pilihan di daerah dengan irigasi terbatas.

Di samping daya tahannya yang tinggi, ubi jalar juga kaya gizi. Kandungan beta-karoten, serat, dan vitamin dalam ubi jalar membuatnya layak menjadi sumber makanan utama. Beberapa varietas ubi jalar bahkan tumbuh lebih manis dan lembut dalam kondisi kering. Hal ini menjadikannya tanaman yang tidak hanya kuat, tetapi juga bernilai nutrisi dan ekonomi yang stabil.

3. Talas

ilustrasi pohon talas (freepik.com/zircon)

Talas termasuk tanaman umbi yang memiliki daya adaptasi tinggi terhadap kondisi lingkungan yang kurang ideal. Meskipun talas sering diasosiasikan dengan lahan yang lembap, beberapa varietas talas justru mampu bertahan pada musim kemarau. Struktur akarnya yang besar membantu tanaman menyimpan cadangan air, sehingga dapat tetap hidup saat curah hujan sangat sedikit. Hal ini membuat talas menjadi salah satu pilihan umbi yang dapat tumbuh di daerah beriklim panas.

Keunggulan talas tidak berhenti pada ketahanannya terhadap kekeringan. Umbinya bisa diolah menjadi berbagai makanan, mulai dari keripik, kue, hingga bahan campuran masakan tradisional. Daunnya pun kerap dimanfaatkan untuk kebutuhan kuliner di beberapa daerah. Dengan berbagai manfaat tersebut, talas menjadi umbi yang tetap bernilai meskipun ditanam dalam kondisi lingkungan yang ekstrem.

4. Ubi keling (Plectranthus rotundifolius)

ilustrasi ubi keling (wikipedia.org/ubi keling

Ubi keling, atau sering disebut taro ungu, merupakan umbian yang terkenal tahan terhadap iklim panas dan tanah kering. Warna ungunya berasal dari kandungan antosianin yang tinggi, menjadikannya salah satu sumber antioksidan alami. Tanaman ini mampu bertahan hidup meskipun hanya mendapat sedikit air selama masa pertumbuhannya. Keuletannya membuat ubi keling menjadi salah satu tanaman yang bertahan meski musim kemarau berlangsung lebih lama dari biasanya.

Secara nutrisi, ubi keling memiliki manfaat besar bagi kesehatan, karena kandungan vitaminnya cukup tinggi dan seratnya membantu sistem pencernaan. Selain itu, umbinya dapat diolah menjadi berbagai produk pangan modern seperti kue, es krim, dan minuman kekinian. Nilai ekonominya yang meningkat menjadikan ubi keling sebagai tanaman yang tidak hanya tahan kekeringan, tetapi juga memiliki potensi pasar yang luas.

5. Garut (Arrowroot)

Arrowroot (healthline.com/arrowroot

Garut atau arrowroot adalah tanaman umbi yang mulai dikenal kembali sebagai salah satu sumber karbohidrat ramah lingkungan. Tanaman ini tahan terhadap cuaca panas dan kondisi tanah marginal. Garut dapat tumbuh dengan baik tanpa memerlukan banyak air, sehingga cocok ditanam di daerah yang sering mengalami kekeringan. Umbinya mengandung pati yang lembut dan mudah dicerna, sehingga aman untuk berbagai kelompok umur.

Gak cuman sebagai sumber pangan, tepung garut memiliki nilai ekonomi tinggi karena digunakan dalam industri makanan dan kesehatan. Tepungnya sering dipilih sebagai pengganti tepung terigu untuk kebutuhan diet bebas gluten. Keunggulan ini menjadikan tanaman garut memiliki manfaat ganda: tahan terhadap kondisi kering sekaligus memiliki nilai jual yang menjanjikan.

Umbian telah menjadi penyelamat dalam berbagai situasi kekeringan di banyak belahan dunia. Kemampuannya bertahan hidup dengan sedikit air menjadikannya solusi ideal bagi daerah yang menghadapi perubahan iklim ekstrem.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorAgsa Tian