Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
http://lifebru.com

"Dih, kamu makan terus, sih. Ntar gendut, enggak ada yang naksir, loh"

"Eh tem, item. Tolong ambilin tas aku dong" 

Sepintas mungkin kalimat diatas rasanya biasa aja. Kayak udah makanan sehari-hari gitu, deh. Apalagi kalimat semacam itu paling banyak ditemui di grup atau sekelompok teman dekat. Oke, mungkin kita niatnya bercanda untuk menambah keakraban sama temen. Tapi tahukah kamu, jika kalimat itu bisa berbalik menjadi sebuah bullying untuk seseorang?

Mari kita kembali kepada judul diatas. Verbal bullying adalah bullying yang paling susah untuk dideteksi diantara semua bullying, seperti bullying fisik dan seksual. Mengapa? Karena bullying nya berupa verbal, alias omongan yang dimana ketika enggak kita rekam pembicaraannya, maka akan menghilang begitu saja. Kecuali ada saksi disana. Enggak seperti bullying fisik yang meninggalkan luka pada tubuh, sehingga keberadaannya lebih 'kentara' atau terlihat. Selain itu, bullying ini susah dikenali karena sudah menjelma menjadi makanan sehari-hari kita seperti contoh kalimat diatas.

Editorial Team

Tonton lebih seru di