Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
www.sadever.com

Memasuki usia seperempat abad sebagai manusia, seseorang tentunya sudah mulai dianggap sebagai manusia yang dewasa, manusia yang sudah sepenuhnya bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri. Pada usia ini banyak keputusan-keputusan besar yang harus diambil serta tanggung jawab berat yang harus diemban, bila seseorang itu tidak ingin tersisih di masyarakat.

Transisi dari masa remaja menciptakan keresahan serta kegelisahan tersendiri. Tak jarang hal ini menyebabkan munculnya pertanyaan serta perdebatan dalam pikiran yang berujung pada kegalauan. Tak jarang pertanyaan tentang tujuan dan arah hidup berkelebat di pikiran, padahal seseorang itu tipe tahu bulat yang suka dadakan dan menganggap segalanya cukup dijalani tiba-tiba  menjadi seseorang yang panik akan masa depan.

Bimbang belum lulus, atau bingung mau kerja, S2, atau nikah? Galau milih kerjaan, galau menjadi jobless, berbagai masalah kehidupan dewasa yang baru dimulai pun bermunculan seperti jamur di musim hujan. Pertanyaan macam “kok hidup gue gini-gini aja yaa?”, bosan dengan interaksi sosial, khawatir akan masa depan, bingung sama masalah financial.

Kalau kamu mengalami hal-hal itu di usia 20 sampai 25 bisa jadi kamu mengalami quarter life crisis. Meskipun quarter life crisis akan berlalu seiring berjalannya waktu, namun kamu bisa mengurangi kegelisahanmu dengan beberapa cara berikut.

1. Stop membanding-bandingkan mulai dari SEKARANG!

macgasm.net

Lihat linimasa Instagram, ketemu foto-fotonya temen yang ikut student exchange di Harvard, log in Facebook lihat beberapa foto nikahan temen SMA, Iseng-iseng buka Path lihat temen SD yang udah kerja dan update lagi gajian. Mulai, deh kamu membandingkan hidup kamu sebagai mahasiswa semester akhir yang makan mi instan dan dikejar-kejar tugas skripsi, atau ternyata kamu fresh graduated yang masih bingung mau kerja apa mana jomblo pula. Pikiran semacam:

 “Enak jadi si A yah, dari pada gue” atau “Temen gue udah menyelamatkan dunia, tapi gue masih makan mie instan, jomblo pula”.

Mulai sekarang kamu harus berhenti berpikiran seperti itu. Fokus saja sama skripsimu dan cari kerja karena setiap manusia punya tujuan hidup masing-masing. Rasanya juga gak adil kamu membandingkan perjalanan hidupmu dengan orang lain yaa gak?

2. Ceritakan unek-unekmu dan temukan dukungan.

Editorial Team

Tonton lebih seru di