Eri Kuncoro dan Revo Suladasha, pendiri Yuk Tukoni (instagram.com/yuktukoni)
Gerakan ini dimulai ketika Eri melihat tetangganya, penjual mie ayam, mulai kehilangan harapan sejak pandemi melanda. Ia kemudian memikirkan cara untuk membantu, bukan hanya dengan membeli, tetapi dengan memberikan solusi berkelanjutan. Dari situ tercetuslah ide untuk membuat produk frozen food, sehingga bisa dijual dan dikirim lebih mudah.
Keprihatinan sederhana itu berkembang menjadi dorongan besar, yang membuat Eri yakin bahwa banyak UMKM lain juga membutuhkan bantuan. Ia kemudian mengajak rekannya untuk merancang langkah-langkah konkret, agar bantuan ini bisa menjangkau lebih banyak orang. Keputusan ini menjadi titik awal lahirnya Yuk Tukoni, yang kini menjadi gerakan sosial berskala lebih luas.
"Waktu itu saya cuma berpikir, kalau diam saja bagaimana nasib teman-teman yang makanannya gak laku. Kegelisahan itu yang membuat saya dan Mas Revo membentuk gerakan yang namanya Yuk Tukoni," tutur Eri Kuncoro saat menjadi pembicara di Workshop Menulis Online dan Bincang Inspiratif Astra 2025, Rabu (8/10/25).
Eri pernah berkata bahwa gerakan ini lahir bukan dari ambisi bisnis, tetapi dari keinginan untuk membalas kebaikan kecil yang pernah ia terima dari warga sekitar. Kalimat itu menggambarkan semangat dasar Yuk Tukoni, yang berakar pada empati sehari-hari, sehingga banyak yang mendukung gerakan ini.